Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Banten mengimbau masyarakat yang melakukan penyembelihan hewan kurban untuk memperhatikan aspek kesehatan, kebersihan, serta keamanan pangan selama proses penyembelihan dan pendistribusian daging.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Pertanian Provinsi Banten drh Ari Mardiana di Kota Serang, Jumat, menjelaskan pemotongan hewan kurban harus memenuhi prinsip ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).
"Harus aman, sehat, utuh, halal. Di mana aman itu bebas dari penyakit, sehat itu menyehatkan bagi manusia, utuh tidak dicampur dengan hal-hal lain, dan halal sesuai syariat Islam," katanya.
Baca juga: Gubernur Banten terima sapi kurban Presiden Prabowo 1,1 ton
Ia menekankan masyarakat agar tidak mencampur daging merah dengan jeroan dalam satu kemasan karena dapat mempercepat proses pembusukan.
Selain itu, masyarakat diminta tidak menggunakan plastik hitam untuk membungkus daging.
"Jangan mempergunakan plastik warna hitam untuk pengemasan. Karena plastik warna hitam itu kandungan kimianya tinggi, sementara daging mudah sekali menyerap hal-hal dari luar," ujar dia.
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan perayaan Idul Adha menjadi momentum penguatan nilai-nilai spiritual di masyarakat.
"Saya mengimbau kepada masyarakat Banten untuk menikmati Idul Adha dengan menjalankan sunah-sunah Rasul dan ajaran-ajaran yang disampaikan terkait dengan kurban, pengorbanan, keikhlasan, dan kesabaran," katanya.
Pemprov Banten menurunkan 36 petugas Dinas Pertanian ke berbagai lokasi pemotongan hewan kurban, termasuk rumah dinas gubernur, wakil gubernur, dan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
Baca juga: Ini tips menikmati daging kurban sehat dan bebas kolesterol