Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Banten menargetkan peningkatan produksi jagung secara berkelanjutan sebagai bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan daerah, dengan salah satu langkah terobosan dilakukan melalui Program Kanan Kiri Jalan Tol Tanam Jagung (Kakijatol) dengan target luasan lahan mencapai 750 hektare.
Gubernur Banten Andra Soni dalam keterangannya di Kota Serang, Kamis, mengatakan peningkatan produksi jagung dilakukan melalui optimalisasi potensi lahan dan kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah desa dan pihak off-taker seperti Bulog.
Seluruh pembiayaan program bersumber dari APBD Provinsi Banten sebesar Rp4,8 miliar.
“Dengan dukungan itu, akan dapat mempercepat hasil panen petani termasuk mencapai tingkat kekeringan 14 persen,” kata Andra Soni saat melakukan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II secara virtual bersama Presiden Republik Prabowo Subianto di Desa Camplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang.
Baca juga: Polres Serang salurkan pupuk bagi petani demi jaga ketahanan pangan
Ia menyebut, luas panen jagung di Provinsi Banten pada 2024 mencapai 12.742 hektare dengan produktivitas rata-rata 8,3 ton per hektare atau total produksi sebesar 106.921 ton. Pada 2025, Pemprov menargetkan pengelolaan lahan seluas 9.692 hektare dengan estimasi produksi 57.351 ton.
“Semoga daya upaya kita dalam menciptakan ketahanan pangan untuk ketahanan negara bisa terlaksana bersama-sama dengan baik,” ujarnya.
Andra juga menegaskan pentingnya dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan pemangku kepentingan lain untuk membangun semangat serta meningkatkan kesejahteraan petani. “Termasuk kedaulatan pangan kita juga akan terjaga,” kata dia.
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menyatakan dukungan terhadap penguatan ketahanan pangan melalui keterlibatan aktif Polri. Ia menyebutkan target pengelolaan lahan pertanian jagung oleh Polda Banten mencapai 2.500 hektare, dengan realisasi hingga kuartal II sebesar 278,3 hektare.
“Dari luas lahan yang sudah dioptimalkan itu, telah menghasilkan panen jagung sebanyak 989,8 ton yang diserap oleh sekitar 16 industri mitra di Provinsi Banten,” ujarnya.
Baca juga: Pemda Tangerang dan Polri gelar gerakan tanam jagung hibrida
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menyebutkan potensi kawasan pengembangan jagung di Banten mencapai 53.367 hektare, dengan Kabupaten Serang sebagai salah satu wilayah penghasil utama.
“Untuk di Desa Cemplang ini, dikelola oleh Poktan Indah Tani dengan luasan mencapai 2 hektare yang berhasil produksi sekitar 85 ton dan dapat tanam dua kali dalam setahun,” ujar dia menjelaskan.
Ia menambahkan, harga jual jagung dari petani sebesar Rp5.500 per kilogram pipilan kering, yang menghasilkan pendapatan bersih sekitar Rp18,35 juta per hektare setelah dikurangi biaya produksi.
Baca juga: Jaga ketahanan pangan, polisi dan petani di Serang kembali tanam jagung