Serang (ANTARA) - Sebanyak 2.898 peserta Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitarda) ke-45 disambut secara resmi di Dermaga Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, Senin, yang nantinya akan mendukung pembangunan desa di Banten.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Provinsi Banten yang didapuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Latsitarda Nusantara 2025.
Gubernur Banten Andra Soni yang memimpin upacara penyambutan menyampaikan Latsitarda tidak hanya memiliki nilai simbolik, tetapi juga strategis bagi percepatan transformasi desa.
“Kami bangga menjadi tuan rumah Latsitarda Nusantara ke-45. Ini adalah kesempatan emas untuk bersinergi dengan para taruna, praja, dan mahasiswa dalam mempercepat pembangunan desa serta menciptakan desa-desa mandiri,” kata Andra Soni dalam keterangannya diterima di Kota Serang, Senin.
Baca juga: 100 hari Andra Soni-Dimyati, antara kritik dan harapan
Para peserta berasal dari tujuh lembaga pendidikan kedinasan yakni Akademi Militer (809 taruna), Akademi Angkatan Laut (431), Akademi Angkatan Udara (289), Akademi Kepolisian (451), IPDN (200), Politeknik Siber dan Sandi Negara (95), dan Universitas Pertahanan (200), serta didukung oleh 423 personel lainnya.
Mereka akan melaksanakan kegiatan fisik dan non-fisik di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Banten, yang terintegrasi dengan program pembangunan daerah.
Gubernur Banten menambahkan kehadiran para taruna di tengah masyarakat merupakan energi baru yang membawa semangat nasionalisme, sekaligus kapasitas teknokratis.
Ia berharap para peserta Latsitarda dapat menjadi pemicu inovasi berbasis potensi lokal, terutama di sektor pertanian, pendidikan, UMKM, hingga digitalisasi desa.
“Sinergi antara peserta Latsitarda dan masyarakat desa sangat penting untuk menggali potensi lokal. Ini dapat mendorong lahirnya desa binaan yang berkembang menjadi desa mandiri,” ujarnya.
Baca juga: Gubernur Banten tekankan pentingnya ekosistem kewirausahaan untuk pemuda
Selain itu Latsitarda juga diharapkan menjadi ajang pembentukan karakter generasi muda.
Andra menekankan pentingnya keteladanan dari para taruna dalam menunjukkan integritas, kepemimpinan, dan semangat kebersamaan di tengah masyarakat.
“Kami percaya para taruna adalah calon pemimpin bangsa. Melalui Latsitarda, karakter kepemimpinan yang berlandaskan kepedulian akan terbentuk,” kata Andra.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menilai kolaborasi antara lembaga pendidikan kedinasan dan masyarakat desa merupakan fondasi kuat dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan pembangunan yang merata.
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menyebut Latsitarda sebagai tradisi integratif yang dilaksanakan menjelang kelulusan taruna tingkat akhir.
“Latsitarda Nusantara merupakan kegiatan rutin yang diikuti taruna akademi tingkat akhir sebelum dinyatakan lulus dan dilantik sebagai perwira TNI dan Polri,” kata dia.
Suyudi juga menekankan nilai integratif dalam kegiatan ini. “Kegiatan ini diharapkan mampu mewujudkan solidaritas dan harmonisasi antar sesama taruna, mahasiswa, dan masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Gubernur Andra Soni tekankan sekolah swasta dalam pemerataan pendidikan