Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Banten siaga selama 24 jam untuk memitigasi bencana adanya musim pancaroba, peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
"Biasanya, musim pancaroba berpotensi menimbulkan bencana alam," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama di Lebak, Sabtu.
Petugas BPBD Kabupaten Lebak siaga penuh untuk memitigasi bencana karena adanya peralihan musim yang disebut pancaroba, dan ditandai hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir.
Selain itu juga adanya libur dan cuti bersama Kenaikan Yesus Kristus dan libur akhir pekan, sehingga petugas harus siaga di Posko Utama.
"Kami bersama puluhan petugas kebencanaan dan relawan melakukan piket untuk mengantisipasi adanya bencana cuaca buruk dan libur panjang itu," katanya.
Baca juga: BPBD Pandeglang petakan 19 kecamatan rawan bencana
Menurut dia, petugas BPBD Lebak menyiagakan peralatan evakuasi di antaranya gergaji mesin atau senso, tali tambang, perahu, tenda, pelampung dan kendaraan operasional.
Potensi bencana alam di Kabupaten Lebak, seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, pohon roboh dan angin puting beliung akibat cuaca buruk itu.
Oleh karena itu, pihaknya minta relawan kecamatan agar melakukan pemantauan bila terjadi cuaca buruk.
"Kami bergerak cepat setelah menerima laporan dari relawan kecamatan jika terjadi bencana alam," katanya.
Sementara itu, warga yang di pinggir aliran Sungai Ciujung mengatakan kini tetap waspada jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir karena khawatir menimbulkan banjir.
"Kami bersama warga melakukan ronda bila terjadi cuaca buruk untuk mengantisipasi bencana alam," kata Usman (55) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.
Baca juga: BPBD Pandeglang minta warga waspadai banjir susulan