Tangerang (ANTARA) - Pembuatan dapur gizi atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki efek domino tingkatkan ekonomi lokal bagi petani, nelayan, dan pelaku usaha lain, seperti pedagang sayur, buah, ikan, dan ayam.
"Ini adalah kesempatan besar untuk memberdayakan masyarakat lokal, memperkuat ekonomi daerah, dan meningkatkan pendapatan keluarga," kata Wali Kota Tangerang di Tangerang, Sabtu.
Oleh karena itu ia juga mengajak generasi muda untuk turut berperan aktif dalam program ini. Sebab tak hanya pada sisi ekonomi, tetapi juga menciptakan generasi emas pada masa mendatang.
Dengan terlibat langsung mendukung implementasi maupun mengelola SPPG pada masa mendatang, generasi dapat menjadi mitra strategis dalam memastikan keberhasilan program ini.
"Program ini memiliki manfaat yang besar untuk jangka panjang dan telah banyak dirasakan oleh siswa. Ini juga bisa tingkatkan ekonomi di setiap daerah," ujarnya.
Baca juga: Masyarakat diimbau waspadai penawaran jasa daftar SPPG berbayar
Sementara itu masyarakat diajak terlibat dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan dari dapur SPPG. Sampah organik seperti sisa makanan dan sayuran bisa diolah menjadi kompos untuk pupuk tanaman.
Sedangkan sampah anorganik seperti plastik harus dipilah dan didaur ulang. Keterlibatan aktif masyarakat, seperti bergabung dalam pelatihan pengelolaan sampah atau mendirikan bank sampah lokal, dapat memberikan manfaat tambahan bagi lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.
"Melalui kolaborasi dan gotong royong, kita dapat menjadikan Program MBG ini sebagai tonggak penting menuju Indonesia yang lebih sehat, lebih sejahtera, dan lebih ramah lingkungan. Bersama-sama, mari kita wujudkan masa depan cerah bagi bangsa dan generasi penerus," kata anggota Komisi IX DPR RI Tubagus Haerul Jaman
Baca juga: Perluas penerima manfaat, Komisi IX dukung penambahan SPPG di Banten
Sebelumnya Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk mendukung percepatan pembangunan SPPG di kabupaten/kota, sebagai unit pelaksana dari Program MBG yang dicanangkan pemerintah pusat.
"Kabupaten/Kota di Banten sudah menyiapkan lahan untuk membangun SPPG dan bisa merealisasikan jumlah penerima MBG ini dalam waktu dekat," kata Gubernur Banten Andra.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan di Banten ini target dilayani ada 2,9 juta siswa, belum termasuk ibu hamil dan menyusui. "Kita butuh sekitar 1.388 SPPG. Saat ini baru tersedia 35,” ujar Dadan.
Baca juga: Pemkab Tangerang sediakan SPPG program MBG untuk disabilitas
Pembuatan SPPG disebut miliki efek domino tingkatkan ekonomi lokal
Sabtu, 24 Mei 2025 10:45 WIB

Petugas menata tempat makanan usai peresmian dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (14/5/2025). Pemerintah Provinsi Banten menargetkan membangun 24 SPPG dan melibatkan 33 SMK tata boga untuk mendukung percepatan program Makan Bergizi Gratis. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/nym.