Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Banten menyiapkan dana hibah sebesar Rp3 hingga Rp5 miliar untuk mendukung pembentukan Koperasi Merah Putih
"Kami titip kepada seluruh pengurus dan anggota untuk tidak main-main dengan dana hibah ini. Semua harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Suli Rosadi saat membuka musyawarah kelurahan di Aula Kantor Kecamatan Jatiuwung, Tangerang, Kamis.
Ia berharap dengan Koperasi Merah Putih ini dapat menurunkan angka inflasi di Kota Tangerang. Daya beli masyarakat pun tinggi sehingga masyarakat tidak kesulitan baik untuk stok pangan hingga harga pangan yang terkendali.
"Sama-sama kita ketahui harga pangan di pasaran sangat tidak menentu, mudah-mudahan dengan adanya Koperasi Merah Putih harga pangan bisa sesuai dengan harga jual yang ada di petani, sehingga kenaikan pengambilan keuntungan tidak terlalu tinggi lalu harga tidak melonjak dan daya beli masyarakat bisa terjangkau," katanya.
Baca juga: Wali Kota Tangerang minta pembentukan Koperasi Merah Putih dipercepat
Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan pembentukan koperasi ini merupakan langkah konkret dan strategis sebagai bentuk dukungan Pemkot terhadap program nasional yang tertuang dalam Asta Cita keenam.
Selain itu juga Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 yang mendorong pembentukan koperasi di tingkat kelurahan sebagai pilar penguatan ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan masyarakat secara inklusif.
Tak hanya itu saja, koperasi kelurahan Merah Putih sangat relevan dan sejalan dengan visi Kota Tangerang yang diimplementasikan melalui program 3G yakni gampang sembako, gampang kerja dan gampang sekolah.
"Tujuannya adalah untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, meningkatkan kualitas SDM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," kata Wali Kota Sachrudin.
Baca juga: Pemkot Tangerang gelar diklat pembentukan Koperasi Merah Putih
Lebih lanjut, Wali Kota menyampaikan koperasi ini diharapkan menjadi wadah usaha bersama yang mandiri, sehat, tangguh, dan berdaya saing.
“Tentu saja, semua ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak agar koperasi kuat, baik dari sisi keanggotaan maupun permodalan Melalui musyawarah ini, Pemkot Tangerang berharap dapat memperkuat ekosistem koperasi yang inklusif, berkelanjutan, dan menjadi motor penggerak ekonomi rakyat di tingkat kelurahan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Sachrudin juga menginstruksikan kepada para camat dan lurah, sebagai ex-officio pengawas koperasi, untuk mengajak seluruh elemen masyarakat di wilayah masing-masing, mulai dari pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kelompok Wanita Tani (KWT), Gapoktan, penerima manfaat bantuan sosial, pemilik warung kelontong, hingga masyarakat umum untuk berpartisipasi aktif dalam pembentukan koperasi ini.
“Koordinasikan juga segera dengan Korwil VIII Ikatan Notaris Indonesia untuk penerbitan Akta Pendirian Koperasi (NPAK) agar koperasi memiliki legalitas dan siap beroperasi. Tak kalah penting, pastikan ada pelatihan dan pembinaan bagi anggota, agar koperasi benar-benar memberi manfaat dan maslahat bagi masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Lebak optimistis Koperasi Merah Putih tumbuhkan ekonomi desa