Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten meminta institusi terkait menyusun kajian teknis penataan pantai Teluk Labuan Pandeglang termasuk soal sampah guna mendukung fungsi pelabuhan dan meningkatkan manfaat bagi masyarakat pesisir.
"Saya minta Ibu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten untuk mengkaji. Karena itu kan fungsinya sebenarnya pelabuhan. Tapi sekarang ini nelayannya menambatkan perahunya itu di sungai,” kata Gubernur Banten Andra Soni dalam keterangannya di Serang, Rabu.
Lebih lanjut Andra menyebutkan pentingnya kajian yang matang dan terukur, termasuk terkait kemungkinan pembangunan infrastruktur pendukung seperti pemecah ombak (breakwater).
“Breakwater itu harus dikaji. Harus betul-betul dikaji dan diperhitungkan betul. Karena itu kan lahan kita, lahan provinsi,” tegas Andra.
Baca juga: Pemprov Banten cari solusi jangka panjang atasi sampah di Teluk Labuan
Gubernur juga mengungkapkan harapannya agar pengelolaan kawasan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha kuliner dan nelayan.
“Mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat juga. Karena saya pernah makan di sana, ikannya segar-segar. Ikannya bagus-bagus. Itu yang saya rasakan,” tambahnya.
Langkah penanganan tumpukan sampah di Pantai Teluk sebelumnya telah dilakukan melalui kerja bakti bersama masyarakat pada Jumat (18/4). Kegiatan itu melibatkan personel dan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten.
Pembersihan melibatkan 120 personel, dua alat berat, dan lima dump truk pengangkut sampah. Kepala DPUPR Arlan Marzan menambahkan, Pemprov juga akan membahas perencanaan jangka panjang agar penumpukan sampah tak kembali terjadi, termasuk dengan sosialisasi dan edukasi warga.
Baca juga: Andra Soni luncurkan program Banten Makmur dari sektor perikanan