Serang (ANTARA) - Warga Kelurahan Sawah Luhur, Kota Serang, Provinsi Banten mengeluhkan aktivitas proyek pengurukan yang menyebabkan jalanan berdebu dan licin.
Ikbal Sabihis, seorang warga di Serang, Senin, mengatakan bahwa puluhan truk hilir mudik setiap hari membawa tanah urukan ke lokasi proyek yang berlangsung kurang lebih dua pekan terakhir.
"Aktivitas pengurukan ini juga berlangsung selama 24 jam, bahkan saat jam anak sekolah. Sehingga menimbulkan gangguan bahaya bagi anak sekolah," katanya.
Baca juga: Pemkot Serang siapkan lokasi relokasi warga terdampak normalisasi kali
Ia mengaku tidak tahu proyek tersebut untuk apa, bahkan pihak kelurahan pun tidak bisa memberikan informasi pasti.
"Warga juga sama sekali tidak pernah mendapatkan sosialisasi terkait adanya proyek," ujarnya.
Debu yang beterbangan dan jalanan yang menjadi licin, kata dia, sangat mengganggu aktivitas warga sehari-hari, karena rawan terjadinya kecelakaan.
Ikbal berharap hal ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah setempat karena mengganggu aktivitas warga.
Baca juga: Polisi bongkar penipuan modus janjikan kerja di Kawasan Industri Serang
Sementara itu, Sekretaris Lurah Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen Adnan mengaku tidak mengetahui secara pasti aktivitas pengurukan tersebut untuk proyek apa.
"Ini pengurukannya baru sekitar dua hari kalau nggak salah ya, kita juga belum tahu ini untuk apa," katanya.
Atas adanya protes warga, pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan Pemkot Serang untuk mengatasi masalah tersebut.
Proyek tersebut berlokasi di Jalan Banten Lama-Pontang, tepatnya di depan Puskesmas Sawah Luhur.
Akibat aktivitas tersebut, tanah merah dari truk pengangkut banyak tumpah di sepanjang jalan menuju lokasi proyek. Hal ini menyebabkan kondisi jalan menjadi kotor, berdebu saat kering, dan licin saat hujan. Namun, tak ada papan informasi yang menjelaskan di lokasi tersebut terkait aktivitas pengurukan.
Baca juga: Pelantikan Bupati Serang terpilih, pemkab siapkan pesta rakyat