Tangerang (ANTARA) - Spesialis Kedokteran Olahraga dr. L Grace Tumbelaka mengatakan nyeri saat berolahraga dan memilih untuk terus melanjutkan aktivitas bisa berdampak lama masa pemulihan.
"Cedera seperti keseleo, robekan otot, cedera lutut, dan nyeri punggung adalah jenis yang paling sering terjadi pada pecinta olahraga, baik amatir maupun profesional," kata dr. L Grace Tumbelaka dalam keterangannya.
Ia mengatakan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup aktif dan sehat, jumlah partisipasi dalam aktivitas olahraga pun terus bertambah.
"Namun, di balik semangat tersebut, risiko cedera olahraga menjadi tantangan serius yang kerap diabaikan," kata dia
Baca juga: Masyarakat diimbau pahami tipe olahraga sesuai dengan kebutuhan
Ia menuturkan, cedera sering terjadi akibat kurangnya pemanasan, teknik gerakan yang salah, penggunaan alat yang tidak sesuai atau kelelahan berlebihan. Selain itu, tidak memberi tubuh waktu yang cukup untuk pemulihan juga bisa memperbesar risiko cedera.
Untuk cedera ringan metode RICE sering digunakan yakni Rest atau istirahat dengan menghindari aktivitas berat agar cedera tidak memburuk.
Lalu Ice atau Es yakni kompres es selama 15–20 menit untuk mengurangi nyeri dan bengkak. Compression atau Kompresi yakni balut area cedera dengan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan. Elevation atau Elevasi yaitu angkat bagian tubuh yang cedera agar aliran darah tetap lancar.
"Lakukan pemanasan dan pendinginan yang cukup, gunakan perlengkapan yang sesuai, istirahat yang cukup, dan jangan paksakan tubuh melebihi batas kemampuan. Konsistensi dalam menjaga teknik dan kebugaran akan membantu tetap aktif tanpa cedera," ujar dr. L Grace Tumbelaka dari Siloam Hospital.
Baca juga: Pemilihan sepatu ternyata jadi faktor utama cegah cedera kaki