Lebak (ANTARA) - Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya meminta kepala sekolah terbuka dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Jangan sampai pengelola sekolah melakukan penyimpangan maupun pungutan liar (pungli)," kata Bupati Lebak di hadapan ribuan guru TK, SD, dan SMP di Lebak, Selasa.
Pemerintah Kabupaten Lebak hingga kini mengoptimalkan pembinaan terhadap kepala sekolah di jenjang TK, SD dan SMP agar mereka benar - benar mengelola pendidikan secara profesional.
Selain itu tenaga pendidik juga harus memiliki integritas dan keikhlasan dalam menjalankan tugas untuk mencerdaskan anak - anak bangsa.
Kegiatan pembinaan ini juga menjadi forum interaktif bagi kepala sekolah menyampaikan aspirasi dan masukan langsung kepada pemerintah daerah demi kemajuan pendidikan.
Karena itu, mereka tenaga pendidik diminta tidak bermalas-malas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, meski berada di pedalaman Lebak.
Baca juga: BPK soroti dana BOS dan aset RSUD dalam LHP Pemprov Banten 2024
Sebab, kata dia, selama ini satuan pendidikan mulai jenjang TK, SD dan SMP merasa terbantu dengan adanya dana BOS tersebut.
"Kami berharap dana BOS itu dikelola dengan baik untuk kemajuan pendidikan," katanya.
Ia mengatakan, kepala sekolah yang mendapatkan pembinaan itu sebanyak 1.116 orang, bertujuan untuk meningkatkan mutu tata kelola pendidikan serta memperkuat komitmen antipungli.
Mereka tenaga guru dan kepala sekolah diharapkan dapat menjalankan tugas dengan tulus dan profesional.
"Oleh karena itu, jangan sampai dana BOS dipungli dan jika ditemukan penyimpangan maka laporkan langsung kepada bupati. "Kami menindak tegas jika ada penyimpangan dana BOS,” tegas Hasbi.
Baca juga: Dana BOS jadi temuan BPK, Pemprov Banten bina kepala sekolah