Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengimbau masyarakat di daerah itu agar mewaspadai kebakaran permukiman dan kawasan hutan sehubungan memasuki musim kemarau.
"Kita telah menyampaikan kepada seluruh aparatur kecamatan, desa dan kelurahan agar mewaspadai kebakaran," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Kasatpol PP dan Damkar) Kabupaten Lebak Dartim saat memimpin upacara Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lebak, Senin.
Peringatan kewaspadaan kebakaran itu untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang cukup besar.
Sebab, potensi musim kemarau sangat berpeluang menimbulkan kebakaran baik di pemukiman maupun kawasan hutan.
Penyebab kebakaran itu berbagai faktor antara lain korsleting listrik, kebocoran kompor gas elpiji, lupa mematikan kompor, tungku, membakar sampah sembarangan dan membuang puntung rokok ke semak belukar yang mengalami kekeringan.
Baca juga: ICMI Lebak apresiasi Pemprov Banten gratiskan SMA/SMK dan SKh swasta
Saat ini, kata dia, musibah kebakaran di Kabupaten Lebak masih tinggi, karena sepanjang tahun 2024 mencapai 80 kasus dengan kerugian material mencapai Rp3,7 miliar.
"Kami berharap musibah kebakaran itu tidak terjadi jika masyarakat waspada dan berikhtiar untuk upaya pencegahan," kata Dartim.
Menurut dia, peringatan kewaspadaan kebakaran sudah disampaikan kepada aparatur kecamatan dan desa/kelurahan menghadapi musim kemarau itu.
Selama beberapa hari terakhir ini di Lebak tidak ada curah hujan, bahkan suhu udara cukup panas akibat sinar terik matahari.
Oleh karena itu, pihaknya menyiagakan delapan unit kendaraan pemadam kebakaran dengan dukungan personel sebanyak 35 orang.
Pihaknya memiliki empat Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) di Kabupaten Lebak, yaitu di Kecamatan Rangkasbitung, Cileles, Cipanas, dan Malingping.
"Kita selama 24 jam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan jika menerima laporan langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pemadaman," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak optimistis Koperasi Merah Putih tumbuhkan ekonomi desa