Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Daerah Kabupaten Tangerang kembali meraih juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXII tingkat Provinsi Banten yang berlangsung sejak 25 hingga 30 April 2025.
"Juara MTQ ini hasil kerja keras semua pihak dan juga perjuangan para qori-qoriah kita, dan ini semua juga berkat doa dari seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang," kata Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid di Tangerang, Rabu.
Terpilihnya sebagai juara umum MTQ ditingkat provinsi ini, menambah torehan prestasi gemilang secara berturut-turut yang ke empat kalinya.
Baca juga: MTQ upaya membumikan Al-Qur'an di tengah masyarakat
Ia mengatakan, atas torehan prestasi ini harus disyukuri, dan mengucapkan terima kasih kepada kafilah yang telah membawa prestasi, serta menjadikan Kabupaten Tangerang kembali keluar sebagai juara umum, untuk keempat kali secara berturut-turut.
"Prestasi juara umum MTQ ke empat kalinya secara berturut-turut merupakan buah dari pembinaan berjenjang dan berkelanjutan LPTQ serta kerja keras bersama semua pihak, terutama para qori-qoriah terbaik Kabupaten Tangerang yang terus berlatih, berjuang, dan penuh pengorbanan demi meraih prestasi terbaik," ujarnya.
Ia mengungkapkan, pelaksanaan MTQ adalah momentum mulia untuk melestarikan dan meningkatkan jejak-jejak peradaban Islam yang ditandai dengan berubahnya pola pikir, kebiasaan, dan karakter, yakni dari pemikiran sempit kepada pemikiran yang maju dan terbuka.
"MTQ ini adalah momentum mulia untuk melestarikan dan meningkatkan jejak-jejak peradaban Islam yang ditandai dengan berubahnya pola pikir, kebiasaan, dan karakter," tuturnya.
Baca juga: Wagub Banten ingatkan Dewan Hakim MTQ netral dan profesional
Dia berharap, dengan diraihnya juara umum ke empat kali secara berturut-turut ini, dapat menjadikan Kabupaten Tangerang semakin religius dan semakin gemilang, serta terus dapat membumikan nilai-nilai Islam.
"Semoga dengan diraihnya juara umum ini, membuat Kabupaten Tangerang semakin religius dan semakin gemilang," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Himah menambahkan, dengan diselenggarakannya MTQ di setiap tahun ini, dapat menjaga iklim religius dan persaudaraan yang telah terjalin ini, terus dipelihara dan ditingkatkan sebagai modal pembangunan.
Intan berpesan kepada seluruh peserta, khusunya kafilah yang berhasil keluar sebagai juara, baik 1, 2 dan 3 agar tidak cepat berpuas diri dan larut dalam kegembiraan atas prestasi yang diraih.
"Para pemenang harus terus mempersiapkan diri dan berlatih untuk mengharumkan Provinsi Banten di ajang MTQ nasional nantinya. Setelah ini masih ada MTQ nasional, untuk itu teruslah memacu diri dan lebih giat lagi berlatih pada cabang-cabang musabaqah yang ditekuni," katanya.
Baca juga: Seribu balita berisiko stunting di Kota Tangerang terima bantuan pangan
Berdasarkan penilaian juri, Kabupaten Tangerang berhasil mengumpulkan 816 poin. Disusul oleh Kota Tangerang Selatan, sebagai runer-up dengan raihan 664 poin, dan Kota Tangerang di posisi ketiga dengan meraih 660 poin.
Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Banten Soleh Hidayat mengatakan, MTQ ke-22 Tingkat Provinsi Banten telah usai, dan Kabupaten Tangerang keluar sebagai juara umum, karena berhasil mengumpulkan nilai 816 poin, disusul Kota Tangerang Selatan di posisi kedua 664 poin, lalu posisi ketiga Kota Tangerang yang berhasil mengumpulkan 660 poin.
"Tangerang Raya kembali mendominasi. Kini Kabupaten Tangerang kembali keluar sebagai juara umum, kedua Tangerang Selatan, dan ketiganya Kota Tangerang yang hanya selisih empat poin dari Tangsel," katanya.
Setelah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan, posisi, keempat ditempati oleh Kota Cilegon dengan raihan 278 poin, di posisi ke lima Kabupaten Lebak dengan raihan poin 198, posisi ke enam ditempati Kabupaten Serang dengan raihan poin 94, diposisi ke tujuh Kota Serang dengan raihan poin 93.
"Dan posisi terkahir atau ke delapan, ditempati Kabupaten Pandeglang dengan raihan nilai sebesar 25 poin," katanya.
Baca juga: Nusron instruksikan Wali Kota kumpulkan pengembang yang tak serahkan fasum
