Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang Banten memberikan bantuan pangan segar beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) kepada 1.000 balita berisiko stunting.
Wakil Wali Kota Tangerang Maryono di Tangerang, Rabu, mengatakan bantuan makanan bertujuan untuk mendukung peningkatan gizi dan kesadaran orang tua terhadap kesehatan anak-anak yang berisiko stunting
"Kewaspadaan pangan dan gizi merupakan hal yang krusial, untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal," katanya dalam acara di Posyandu Kenanga, Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Baca juga: Program "Genting" Lebak libatkan semua pihak untuk kurangi stunting
Sebanyak 1.000 balita se-Kota Tangerang menerima bantuan pangan lokal yang terdiri dari sayur mayur, buah, beras, serta bahan makanan pendamping yang dapat diolah menjadi makanan sehat dan bergizi.
Ia juga menuturkan, pangan lokal memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
"Kita memiliki berbagai sumber pangan lokal yang kaya akan nutrisi," ujarnya.
Oleh karena itu, melalui pembinaan pengolahan makanan secara langsung yang dipandu oleh juru masak profesional, pemkot mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengolah bahan-bahan pangan lokal menjadi hidangan yang lezat dan bergizi bagi keluarga
Ia juga berharap, dengan berbagai upaya preventif yang dilakukan bersama lintas sektor, angka penurunan stunting di Kota Tangerang dapat terus menunjukkan hasil yang signifikan.
“Dari angka 5,6 persen pada 2024, diharapkan tahun ini bisa turun secara signifikan, dengan kita tetap fokus pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang,” katanya.
Baca juga: Tekan angka stunting, Pemkab Serang tingkatkan kapasitas kader posyandu