Lebak (ANTARA) - Sebanyak 1.769 warga Badui Luar dan Badui Dalam merayakan tradisi Seba atau persembahan sebagai ungkapan rasa syukur dengan membawa komoditas hasil bumi selama setahun mengunjungi Bupati Lebak dan Gubernur Banten.
"Perayaan tradisi Seba bersama Bupati Lebak itu dilaksanakan pada Jumat (2/5) malam dan Gubernur Banten pada Sabtu (3/5) malam," kata Sekretaris Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Medi saat dihubungi di Rangkasbitung, Rabu.
Perayaan Seba tahun 2025 masuk kategori Seba Gede (Seba besar) dengan jumlah pendaftar hingga ditutup pada Minggu (27/4) sebanyak 1.769 orang.
Baca juga: Warga Badui siap laksanakan Seba
Masyarakat Badui dipastikan memadati Kantor Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lebak pada Jumat (2/5) siang.
Bahkan, sebanyak 100 warga Badui Dalam berjalan kaki sejauh 35 kilometer dari Kampung Badui Dalam berangkat dinihari dan tiba pukul 13.00 WIB di Kota Rangkasbitung.
Perayaan tradisi masyarakat Badui menggelar acara adat tahunan itu untuk menjalankan amanah leluhur yang harus dilestarikan bersilaturahmi bersama Bupati Lebak dan Gubernur Banten sebagai wujud ungkapan rasa syukur dari komoditas hasil bumi.
Karena itu, masyarakat Badui akan membawa komoditas hasil bumi, seperti beras huma, pisang, gula aren, terigu laksa, iris, ja'at dan minuman madu dan lainnya.
"Kami wajib melaksanakan ritual sakral Seba bersama kepala daerah di Banten, karena warisan budaya leluhur dan jika tidak dilaksanakan khawatir menimbulkan malapetaka bencana," kata Medi.
Baca juga: Ungkapan rasa syukur, ribuan warga Badui siap rayakan Seba
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak, Efendy mengatakan perayaan Seba masyarakat Badui di Pendopo Lebak akan dihadiri delapan Kedutaan Besar dari Jakarta.
Kedelapan Kedubes itu antara lain Bulgaria, Sudan, Iran, Ethiopia, Hungaria, Zimbabwe, Laos, dan Rusia.
Kehadiran perwakilan Kedubes tersebut diharapkan perayaan tradisi masyarakat Badui dikenal luas oleh negara lain di dunia internasional.
Sebab, perayaan tradisi Seba Badui tersebut unik dan memiliki makna tersendiri bagi masyarakat terasing di Indonesia.
Selain itu juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, sehingga dipastikan perayaan tahun akan mendongkrak wisatawan yang berkunjung ke Rangkasbitung.
"Kami berharap dengan adanya Seba masyarakat Badui itu berdampak positif terhadap pelaku usaha masyarakat setempat," katanya.
Baca juga: "Pesta Demokrasi Dalam Balutan Tradisi Badui" sabet penghargaan APFI 2025