Lebak (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Cabang Lebak-Pandeglang Banten sampai awal April 2025 menyerap 15.500 ton setara beras dari petani untuk dijadikan stok cadangan beras pemerintah (CBP).
Kepala Cabang Perum Bulog Lebak-Pandeglang Agung Trisakti dalam keterangannya di Warunggunung Lebak, Senin, menyatakan pihaknya hingga kini terus memaksimalkan penyerapan beras dari petani, dari berbagai daerah memasuki musim panen.
Data Bulog (Badan Urusan Logistik) setempat kini berhasil menyerap gabah dari hasil petani Lebak-Pandeglang setara beras sebanyak 15.500 ton atau 93 persen dari target 16.500 ton.
"Kami optimis penyerapan beras dari petani itu bisa tercapai target 16.500 ton," katanya.
Baca juga: Perum Bulog Lebak-Pandeglang optimalkan penyerapan gabah petani
Menurut dia, pihaknya hingga kini terus melakukan penyerapan gabah dari petani dengan harga patokan pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram (kg).
Penyerapan gabah petani itu dipastikan mampu menggulirkan pertumbuhan ekonomi petani di pedesaan hingga miliaran rupiah sehingga secara langsung bisa mensejahterakan kehidupan mereka.
Penyerapan gabah tersebut juga guna mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan kasus kemiskinan dan pengangguran.
Karena itu, Perum Bulog Lebak-Pandeglang memaksimalkan penyerapan gabah dan beras untuk sebagai CBP.
Sebab, stok CBP itu nantinya didistribusikan untuk bantuan pangan bagi masyarakat penerima program Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Bantuan Penyediaan dan Stabilisasi Harga Pangan (SPHP), Bencana Alam dan Kerawanan Pangan.
"Kami menyerap beras dari petani 15.500 ton itu, selain disimpan di Gudang Warunggunung, Malingping dan Labuan juga menyewa tempat di Kota Cilegon," katanya menjelaskan.
Baca juga: Bulog serap 100 ton beras petani Cikeusik Pandeglang
Sementara itu, sejumlah petani di Cikeusik Kabupaten Pandeglang mengaku bahwa petani di daerah itu merasa senang ketika panen padi ditampung Bulog dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kg.
Sedangkan, harga gabah di tingkat tengkulak berada pada kisaran Rp5.000–Rp6.000 per kg.
Harga tersebut jelas menguntungkan petani dengan harga beras yang diserap Bulog sebesar Rp6.500 per kg.
Jika harga gabah dibeli pada harga Rp6.500 per kg dengan produksi rata-rata 5 ton per hektare, petani bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp32,5 juta per hektare.
"Dengan pendapatan Rp32,5 juta itu dipastikan petani bisa meraup keuntungan bersih Rp20 juta setelah dikurangi biaya produksi Rp12,5 juta per hektare," kata Sukri (55), petani Cikeusik Kabupaten Pandeglang.
Baca juga: Harga gabah kering panen di tingkat petani Banten Rp6.500 per kg