Lebak (ANTARA) - Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengajak masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar mewaspadai cuaca buruk untuk mengurangi risiko kebencanaan.
"Kita malam ini dilanda hujan dengan intensitas ringan dan sedang disertai petir/kilat, sehingga perlu kewaspadaan menghadapi kondisi tersebut," kata Ketua Relawan Tagana Kabupaten Lebak Iwan Hermansyah dalam keterangan di Lebak, Sabtu.
Relawan Tagana Kabupaten Lebak tak henti -henti mengajak masyarakat waspada terhadap bencana alam, karena sejak beberapa bulan terakhir ini cuaca kurang bersahabat.
Baca juga: Relawan Tagana Lebak salurkan bantuan sosial korban bencana banjir
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) kondisi cuaca di Banten relatif buruk yang ditandai hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir/kilat.
Cuaca buruk tersebut tentu berdampak terhadap bencana alam, seperti banjir, pergerakan tanah, longsor, angin puting beliung, dan gelombang tinggi.
Sebab, wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori daerah rawan bencana alam, karena topografinya pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai selatan.
Dengan demikian, pihaknya minta masyarakat jika cuaca buruk berlangsung agar waspada sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami mengajak teman - teman relawan di 28 kecamatan agar melakukan pemantauan jika cuaca buruk dan jika terjadi bencana alam segera melaporkan untuk penanganan pascabencana itu," kata Iwan.
Baca juga: Relawan Tagana Lebak siaga hadapi bencana dampak curah hujan tinggi
Menurut dia, relawan Tagana Lebak kini siaga sebanyak 223 personel terbagi di Posko Rangkasbitung dan Posko Bayah.
Para relawan tersebut bertugas d posko utama saling bergantian dengan pemberlakuan piket.
Selama ini, kata dia, kehadiran relawan Tagana di bawah naungan Kementerian Sosial (Kemensos) cukup membantu masyarakat dalam penanganan pascabencana untuk memberikan pelayanan dasar terhadap warga yang terdampak bencana alam.
Pelayanan dasar tersebut dapat memenuhi konsumsi makanan dengan membuka posko dapur umum.
Selain itu juga warga korban bencana dapat tinggal di tenda pengungsian, sehingga mereka lebih nyaman dan aman.
Baca juga: Pergerakan tanah di Pagelaran Cianjur, 85 rumah rusak
Relawan Tagana mengutamakan masyarakat korban bencana alam dapat terpenuhi pelayanan dasar sehingga mampu mengurangi risiko kebencanaan.
"Kita berharap warga korban bencana alam dapat terpenuhi pelayanan dasar, " katanya.
Ia mengatakan persediaan penanganan kebencanaan sudah disiapkan peralatan evakuasi, seperti perahu karet juga pelampung serta mobil rescue juga tenda pengungsian dan kebutuhan logistik.
Pihaknya juga menghadapi cuaca ekstrem terus menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah hingga pemangku kepentingan dan elemen masyarakat.
"Kami selalu bergerak cepat ke lokasi bencana alam termasuk banjir agar tidak menimbulkan korban banyak," katanya.
Baca juga: 38 desa di Lampung Selatan terendam banjir