Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) menandatangani kerja sama strategis dengan Kementerian Perhubungan, PT HDF Energy Indonesia, dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam rangka studi bersama pemanfaatan hidrogen hijau untuk sektor transportasi laut di sela gelaran forum internasional Global Hydrogen Ecosystem Summit di Jakarta pada Selasa (15/4).
Direktur Perkapalan dan Ke pe lautan Kementerian Perhubungan, Hendri Ginting menyambut baik kolaborasi antar perusahaan itu. Upaya tersebut berkontribusi dalam mencapai target Nationally Determined Contributions (NDC).
“Kementerian Perhubungan sebagai penggagas studi tentang konversi kapal menjadi kapal dengan sistem hibrida hidrogen dan baterai berkomitmen untuk mendukung dan mendorong kolaborasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor maritim. Upaya-upaya ini memiliki peran penting dalam mendorong pencapaian Nationally Determined Contributions kita,” ujar Hendri.
Baca juga: Pembangunan jalur KRL Kota Serang-Jakarta dimulai 2026
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa inisiatif itu merupakan langkah konkret PLN dalam mendukung de karbonisasi sektor transportasi nasional, khususnya maritim yang sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada energi dan mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
“Kerja sama ini merupakan langkah strategis yang sejalan dengan visi besar Presiden Republik Indonesia dalam mewujudkan ketahanan energi berbasis sumber daya domestik dan berkelanjutan. Kolaborasi ini juga menjadi bagian untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi laut melalui pemanfaatan energi bersih dalam negeri,” ujar Darmawan.
Sementara itu Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menambahkan, studi bersama tersebut akan difokuskan di wilayah Indonesia Timur yang memiliki
potensi energi terbarukan melimpah, sekaligus menjadi jalur pelayaran strategis yang dikelola oleh ASDP.
Baca juga: Wujudkan swasembada energi, PLN akselerasi pengembangan hidrogen di Indonesia
“PLN menyambut baik kolaborasi global ini untuk meningkatkan pemanfaatan energi bersih dari hulu ke hilir, khususnya di sektor energi dan transportasi. Setelah sukses membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PLN juga mendorong ekosistem kendaraan berbasis hidrogen sebagai solusi alternatif de karbonisasi sektor transportasi, selain kendaraan listrik berbasis baterai,” kata Hartanto.
Sebagai pionir pengembangan ekosistem hidrogen di Indonesia, hingga saat ini PLN telah memproduksi 203 ton hidrogen hijau melalui 22 Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Sementara itu, Direktur HDF Energy untuk Asia Pasifik sekaligus Direktur Utama PT HDF Energy Indonesia, Mathieu Geze, menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung de karbonisasi sektor transportasi laut di Indonesia melalui teknologi fuel cell berbasis hidrogen hijau.
“Kami bangga menegaskan kembali komitmen terhadap masa depan Net Zero Emission melalui kolaborasi strategis ini. Kami ingin menempatkan Indonesia sebagai pelopor inovasi hidrogen hijau di kawasan Asia Pasifik. Teknologi fuel cell kami merupakan langkah maju penting dalam de karbonisasi transportasi laut di Indonesia, sekaligus menjadi etalase inovasi Prancis di panggung global,” kata Geze.
Baca juga: PLN dan Masdar tandatangani MoU PLTS Terapung di Indonesia