Lebak (ANTARA) - Produksi beras di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sepanjang Januari hingga Maret 2025 mencapai 110.143 ton atau surplus selama sembilan bulan ke depan.
"Kita menjamin persediaan beras relatif aman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di daerah itu yang berpenduduk 1,4 juta jiwa," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Jumat.
Berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian Kabupaten Lebak jumlah produksi beras sepanjang Januari-Maret tahun ini tercatat 133.983 ton setara beras dari panen padi sebanyak 255.17 ton gabah kering giling (GKG).
Sedangkan, kebutuhan konsumsi beras dengan jumlah penduduk 1,4 juta jiwa rata-rata per kapita/tahun sebanyak 114 Kg atau 11.920 ton/bulan dan 143.038 ton/tahun.
Baca juga: Info harga komoditas, bawang merah dan cabai rawit turun
Produksi beras sebanyak 133.983 ton dari Januari sampai Maret 2025 dan terserap 23.840 ton.
Dengan demikian, ungkapnya, produksi beras patut diapresiasi karena surplus sebanyak 110.143 ton juga mencukupi untuk kebutuhan 9 bulan ke depan.
"Kami meminta seluruh petani yang sudah panen agar cepat melaksanakan gerakan percepatan tanam guna mendukung program swasembada pangan," kata lelaki Alumni Fakultas Pertanian UGM.
Menurut dia, selama ini, produksi beras di Kabupaten Lebak mampu menyumbangkan ketahanan pangan nasional antara 5-8 persen dan dipasok ke luar daerah, seperti Bogor, Sukabumi, Pasar Cipinang Jakarta, hingga Lampung.
Baca juga: Perum Bulog Lebak-Pandeglang optimalkan penyerapan gabah petani
Pemkab Lebak terus mendorong para petani tahun ke tahun produksi beras meningkat, sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi mereka.
Sebab, Kementerian Pertanian (Kementan) juga setiap tahun dilakukan penyaluran bantuan sarana produksi (sarprodi) dan peralatan pertanian (sarpertan) untuk menggenjot produktivitas pangan.
Selain itu juga pemerintah daerah mengoptimalkan pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) petani melalui penerapan teknologi.
"Kami minta semua petani dapat menerapkan teknologi karena dapat meningkatkan produktivitas sehingga dapat mewujudkan program swasembada pangan juga peningkatan ekonomi mereka," kata Deni
Sejumlah petani di Desa Blok Tambakbaya Kabupaten Lebak mengatakan bahwa panen padi di wilayahnya seluas 150 hektare, petani tanam rata-rata awal Januari lalu.
"Panen seluas 150 hektare dengan produktivitas rata-rata 6 ton gabah/hektare dan harga gabah Rp6.000 per kg maka bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp5,4 miliar," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak.
Baca juga: Produksi beras di Lebak pada Januari-Februari 2025 capai 90.089 ton