Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten mengatakan gejala umum seseorang mengalami chikungunya berupa demam tinggi secara tiba-tiba dan nyeri sendi yang hebat, terutama di pergelangan tangan.
"Gejala lainnya adalah lutut dan pergelangan kaki, sakit kepala, ruam pada kulit, serta kelelahan," kata Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Dini Anggraeni di Tangerang Jumat.
Ia mengatakan chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Dalam upaya mencegah meluasnya wabah penyakit chikungunya, Dinas Kesehatan Kota Tangerang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk lebih waspada dan mengenali gejala penyakit tersebut sejak dini.
“Meskipun penyakit ini jarang berakibat fatal, namun gejalanya dapat berlangsung selama beberapa minggu dan mengganggu aktivitas harian penderita. Saat ini, kasusnya pun sudah ditemukan di wilayah Kunciran,” katanya.
Baca juga: Warga Kabupaten Tangerang diimbau waspadai penyakit chikungunya
Ia menjelaskan langkah pencegahan yang paling efektif dengan menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, masyarakat diimbau rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menguras, menutup, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Selain itu, Pemkot Tangerang mengintensifkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui puskesmas, sekolah, dan kegiatan masyarakat agar kesadaran terhadap bahaya penyakit chikungunya semakin meningkat.
Pemkot Tangerang juga membuka layanan pengaduan dan pemeriksaan dini di seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama, agar masyarakat yang mengalami gejala bisa segera mendapatkan penanganan medis.
“Pemkot Tangerang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan mengenali gejala chikungunya sebagai langkah awal untuk mencegah penyebarannya lebih luas," ujarnya.
Baca juga: Puluhan warga Bojongpicung Cianjur suspect Chikungunya