Pandeglang (Antaranews Banten) - Nelayan Perairan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, hingga kini belum berani melaut pascatsunami karena khawatir menjadi korban kecelakaan laut.
"Kita bersama nelayan masih ketakutan melaut," kata Sargawi, seorang nelayan di TPI Teluk Labuan, Pandeglang, Sabtu.
Nelayan saat ini mengandalkan kehidupan sehari-hari bantuan logistik dari donasi maupun pemerintah.
Sebab, perahu dan kapal menglami kerusakan akibat diterjang tsunami.
Bahkan, kondisi perahu dan kapal saling bertabrakan dan menumpuk,sehingga sulit untuk dilakukan evakuasi.
"Kami melaut dipastikan sekitar dua bulan ke depan," katanya menjelaskan.
Surya, seorang nelayan Labuan mengaku saat ini seluruh nelayan belum diperintahkan melaut, karena masih trauma gelombang tsunami yang menerjang permukiman warga nelayan.
Untuk itu, kebanyakan nelayan memperbaiki kapal dan perahu yang mengalami kerusakan,termasuk alat tangkap akibat diterjang tsunami.
"Kami lebih baik memperbaiki kapal dibanding melaut karena risiko kecelakaan laut cukup berpotensi," katanya.
Berdasarkan pantauan, Sabtu, kondisi TPI Higienis Teluk Labuan tampak sepi dan tidak ada aktivitas pelelangan ikan.
Bahkan, beberapa bagian gedung TPI Teluk mengalami kerusakan akibat tsunami.
"Kami berharap pemerintah dapat menyalurkan bantuan kapal untuk meringankan nelayan," kata Karta, seorang nelayan TPI Teluk Labuan.
Nelayah Labuan Belum Berani Melaut Pascatsunami
Sabtu, 12 Januari 2019 22:45 WIB
Nelayan saat ini mengandalkan kehidupan sehari-hari bantuan logistik dari donasi maupun pemerintah