Serang (Antaranews Banten) - Bantuan logistik untuk korban tsunami Selat Sunda di Pandeglang dan Serang hingga hari ke-15 pasca tsunami masih terus berdatangan, baik dari perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya, ke posko utama bantuan logistik bantuan bencana Provinsi Banten yang berlokasi di Gedung Aspirasi Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Serang.
''Sampai hari ini Alhamdulillah bantuan terus mengalir. Sehingga ketersediaan logistik untuk korban tsunami yang masih dipengungsian masih mencukupi, bahkan lebih," kata Kepala Posko Utama Logistik Bantuan bencana Provinsi Banten, Opar Sohari di Serang, Selasa.
Menurutnya, bantuan-bantuan logistik tersebut yang diterima posko utama diantaranya beras masih ada sekitar 5,9 ton yang tersedia dari total bantuan yang masuk sekitar 22,5 ton, mie instant 281 karton dari jumlah yang diterima 1.998 karton/dus, air mineral yang diterima 2474 karton dan sudah disalurkan kepada para korban sebanyak 1.549 karton, bantuan uang tunai Rp153,8 juta, perlengkapan mandi, cuci dan lainnya 4.616 paket serta berbagai jenis bantuan lainnya.
''Kami menyalurkan sesuai dengan permintaan dari posko yang ada di lapangan yang dikordinir oleh masing-masing OPD Pemprov Banten. Selama 24 jam kami salurkan sesuai permintaan," kata Opar.
Menurut Opar, posko utama logistik bantuan bencana Provinsi Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) menyalurkan bantuan kebutuhan pokok ke 29 posko pengungsian di lokasi bencana Tsunami di Pandeglang dan Serang.
"Sudah ada lebih dari 200 lembaga yang memberikan bantuan melalui posko ini. Semuanya kami catat secara terperinci dan disalurkan kepada yang berhak menerimanya," kata Opar yang juga Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Banten.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, mewakili Pemprov Banten mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah menyampaikan bantuan bagi korban tsunami di Pandeglang dan Serang, termasuk dari majelis beragama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banten.
Ucapan terima kasih tersebut disampaikan wagub usai menerima bantuan untuk korban tsunami Selat Sunda di Provinsi Banten dari FKUB Banten di Posko Utama Bencana Tsunami Selat Sunda Pemprov Banten yang belokasi di Plaza Aspirasi, Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, Selasa (8/1).
''Saya kira ini bentuk kebersamaan dan kerukunan warga Banten yang terbukti tidak memandang perbedaan sebagai alasan untuk tidak peduli,” kata Andika.
Sementara itu, Ketua FKUB Banten AM Romly mengatakan, bantuan yang diberikan pihaknya berasal dari seluruh majelis agama yang tergabung di FKUB Banten. Majelis agama dimaksud di antaranya MUI atau Majelis Ulama Indonesia Banten, Walubi adalah Perwakilan Umat Budha Indonesia Banten, PHDI atau Parisada Dharma Hindu Indonesia Banten, dan Matakin atau Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia Banten.
''Bantuannya macam-macam mulai dari logistik seperti beras, pakaian sampai uang tunai," kata Romly
Untuk diketahui, Gubernur Banten Wahidin Halim menetapkan masa tanggap darurat penanganan bencana tsunami Selat Sunda di Provinsi Banten mulai dari 27 Desember 2018 sampai 9 Januari 2019. Penetapan masa tanggap darurat tersebut dilakukan setelah bencana tsunami yang menerjang wilayah pesisir Pandeglang dan Serang menelan ratusan korban jiwa, luka-luka dan kerugian material lainnya serta belasan ribu warga masih mengungsi.
Bantuan Logistik Bagi Korban Tsunami Di Banten Terus Mengelir
Selasa, 8 Januari 2019 18:38 WIB

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy secara simbolis menerima bantuan dari anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banten di gudang logistik bantuan korban tsunami Banten di KP3B. (mulyana)
Bantuan logistik tersebut yang diterima posko utama diantaranya beras masih ada sekitar 5,9 ton yang tersedia dari total bantuan yang masuk sekitar 22,5 ton