Pandeglang (Antaranews Banten) - Korban bencana tsunami di Perairan Selat Sunda Provinsi Banten dan Lampung bertambah menjadi 425 orang dilaporkan meninggal dunia.
"Kami menerima laporan sehari sebelumnya sebanyak 420 orang meninggal akibat tsunami itu," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Banten Zaenal di Labuan, Pandeglang, Jumat.
Meningkatnya jumlah korban tsunami di pesisir pantai Banten dan Lampung, karena petugas dan relawan terus melakukan evakuasi pencarian warga yang belum ditemukan.
Masyarakat yang terdampak tsunami di dua provinsi itu cukup banyak dan belum seluruhnya ditemukan akibat cuaca belum kembali normal.
Namun demikian,petugas dan relawan bekerja keras untuk mencari jenazah maupun korban yang masih hidup.
Mereka petugas terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, BNPB juga dibantu relawan melakukan evakuasi di darat dan di laut.
Evakuasi di darat melakukan pembongkaran puing-puing reruntuhan bangunan yang ambruk juga memotong pohon yang tumbang.
Sedangkan, evakuasi di laut melakukan penyisiran di sekitar pesisir pantai.
"Kami yakin jumlah korban terus bertambah," katanya.
Menurut dia, jumlah korban yang meninggal dunia itu berdasarkan hasil laporan pukul 13.00 WIB tercatat 425 orang terdiri dari warga Banten sebanyak 309 orang dan Lampung 116 orang.
Korban yang mengalami luka-luka sebanyak 1.041 orang dari Banten mencapai 757 orang dan Lampung 284 orang serta 19 orang hilang.
Dari 425 orang meninggal dunia itu kebanyakan dari Kabupaten Pandeglang, seperti Pantai Panimbang 74 orang, Pantai Carita 71 orang,Pantai Tanjung Lesung 54 orang, Pantai Labuan 45 orang dan Pagelaran 14 orang.
"Sebagian besar jenazah korban tsunami sudah teridentifikasi kepolisian dan dibawa keluarganya untuk dimakamkan," katanya.
Korban Tsunami Banten dan Lampung Bertambah Menjadi 425 Orang Meninggal
Jumat, 28 Desember 2018 14:18 WIB
Kami menerima laporan sehari sebelumnya sebanyak 420 orang meninggal akibat tsunami itu