Serang (ANTARA) - Menjelang Ramadhan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Banten menggelar gerakan pangan murah di Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Serang yang berada di Kecamatan Ciruas, Serang, Banten, Kamis.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang, Suhardjo, di Serang, Kamis, mengatakan kegiatan ini merupakan upaya menjaga stabilitas harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Ia mengatakan gerakan pangan murah sengaja diadakan di lingkungan Puspemkab Serang untuk memberikan kesempatan kepada warga sekitar bisa memenuhi kebutuhan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.
"Terlihat antusias warga berdatangan untuk membeli, mengingat puncak musim panen padi sekitar bulan Maret sampai April, karena bulan Februari ini meski adanya panen tapi belum banyak. Sehingga, tadi terlihat beras dari Wilmar banyak yang beli," katanya.
Baca juga: Disperindag Banten tekan lonjakan harga bahan pokok jelang Ramadhan
Suhardjo memastikan, gerakan pangan murah akan di adakan kembali dengan melihat situasi pasar jika harga pangan di pasar ada peningkatan.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan DKPP Kabupaten Serang, Mumun Munawaroh, mengatakan tujuan dari gerakan pangan murah adalah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga, mengingat DKPP juga tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Serang. Maka jika terjadi kenaikan harga pangan yang menyebabkan inflasi, TPID akan bergerak untuk menekan inflasi.
"Semoga dengan adanya gerakan pangan murah ini, kita dapat membantu menstabilkan atau bahkan menurunkan harga pangan di pasaran," ujarnya.
Ia mengatakan gerakan pangan murah ini bekerja sama dengan sejumlah institusi, yaitu Badan Pangan Nasional (BPN), PT Wilmar, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Bulog Sub Divre Serang, PT Phokpan, Kontak Tani Nelayan Andalan Indonesia (KTNA), serta para kelompok tani (Poktan).
"Harga pangan yang ditawarkan dalam kegiatan ini lebih murah dibandingkan harga pasar, dengan selisih mencapai 10 hingga 20 persen," pungkas dia.
Baca juga: Rutan Serang optimalkan lahan sempit untuk ketersediaan pangan