Tangerang (ANTARA) - Sebanyak 82 pasangan yang sebelumnya telah mengikuti isbat nikah massal gratis mengikuti "Tangerang Ngabesan" yang disiapkan Pemkot Tangerang Banten.
Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman di Tangerang, Kamis, mengatakan Tangerang Ngebesan adalah bagian dari resepsi pernikahan sebagaimana pada umumnya. Hanya saja, pada hari ini kegiatannya disiapkan Pemkot Tangerang di Balai Kota.
Tak hanya itu saja, para pengantin juga telah disediakan sederet pelaminan dan musik hiburan sebagai pelengkap utama suasana Tangerang Ngabesan 2025.
"Jadi, setelah mengikuti rangkaian ini, para pengantin mendapat Buku Nikah, Kartu Keluarga dan KTP terbaru. Sehingga, ini benar-benar tercatat secara resmi secara negara,” kata Sekda Herman.
Pada kegiatan Tangerang Ngebesan, Pemkot Tangerang memberikan fasilitas rangkaian resepsi mulai dari arak-arakan pengantin pria ke dalam Gedung Puspem Kota Tangerang dengan musik tradisional Betawi tanjidor.
Dilanjutkan tradisi pernikahan adat Betawi palang pintu yang menggabungkan seni bela diri dan pantun, yang turut disambut langsung pejabat dan seluruh jajaran kepala OPD sebagai tamu undangan.
Baca juga: 89 pasangan di Kota Tangerang ikuti isbat nikah terpadu
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Tihar Sopian mengatakan dengan kegiatan itu, Pemkot Tangerang berharap dapat memberikan pengalaman pernikahan yang berkesan bagi 82 pasangan
“Tangerang Ngabesan merupakan tradisi tahunan di Kota Tangerang untuk merayakan pernikahan massal. Ini yang perlu terus dijaga dan dilestarikan sebagai acara budaya dan komitmen Pemkot Tangerang untuk mendukung kesejahteraan keluarga Kota Tangerang,” katanya.
Pantauan di lapangan, puluhan pengantin dengan beragam usia terlihat antusias dan tak lepas dari senyum bahagia hingga akhir rangkaian acara.
“Alhamdulillah, senang akhirnya pernikahan saya diakui oleh negara, sebelumnya terkendala pencatatan. Sekarang saya nikah sudah 30 tahun, memiliki empat anak dan dua cucu. Pokoknya terima kasih jangan ada nikah siri lagi di Kota Tangerang,” kata Sopianti dan Nurdin, pasangan asal Kecamatan Ciledug.
Baca juga: Catat, mengenali pasangan jadi hal mendasar sebelum menikah