Serang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan dengan adanya Cek Kesehatan Gratis (CKG) pada hari ulang tahun, dapat mengubah pola paradigma masyarakat untuk ke fasilitas kesehatan dan tidak menunggu waktu sakit.
Ati dihubungi ANTARA di Serang, Senin mengatakan CKG akan memberikan dampak luar biasa kepada masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan di saat mereka merasa sehat.
"Apalagi bagaimana kita mengubah pola paradigma masyarakat bahwa orang enggan ke faskes itu kalau kecuali sakit. Layanan kesehatan disediakan oleh pemerintah ini, jangan digunakan hanya menunggu sakit, tetapi mereka harus memanfaatkannya saat mereka sehat," kata Ati.
Baca juga: 253 Puskesmas di Banten layani Cek Kesehatan Gratis
Ati mengatakan dengan CKG, tenaga kesehatan dapat mengetahui kondisi kesehatan yang bisa dicegah. Ketimbang menunggu waktu sakit yang membuat pengobatan dan kinerja Dinkes Banten semakin berat.
Oleh karenanya, Ati mengatakan sosialisasi CKG terus dilakukan hingga tingkat masyarakat, sembari faskes di Banten mencapai standar pelayanan minimal.
"Dan ini akan terus kita lakukan, pentahelik yang ada di Provinsi, maupun di Kabupaten/Kota," kata dia.
Selain itu Ati mengatakan 253 faskes Puskesmas di delapan kabupaten/kota di wilayah provinsi Banten masing-masing menerima kuota CKG untuk 30 orang per hari.
Baca juga: Dukung program CKG, Pemkot Tangsel siapkan 38 faskes
Pendaftar CKG yang tidak bisa diperiksa, maka dialihkan di lain hari hingga satu bulan setelah hari ulang tahunnya.
Bagi peserta BPJS maupun non-BPJS, tidak ada perbedaan dalam layanan CKG ini.
Saat ini, kata Ati, pihaknya belum memiliki sistem jemput bola langsung ke masyarakat yang berulang tahun, terutama di wilayah terpencil dengan faskes yang jauh.
Namun ia menyarankan agar masyarakat dapat mengakses aplikasi Satu Sehat untuk mendaftar, atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mendaftarkan diri.
Program CKG ini meliputi tiga jenis, CKG Ulang Tahun untuk anak usia 0-6 tahun serta masyarakat usia 18 tahun ke atas. Lalu CKG Sekolah akan dilaksanakan mulai Juli 2025, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru dengan sasaran anak-anak usia 7-17 tahun.
Terakhir CKG khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita dengan jadwal pemeriksaan di Puskesmas dan Posyandu.
Jenis pemeriksaan dalam CKG sangat bervariasi, mulai dari skrining kekurangan hormon, penyakit jantung bawaan, hingga pemeriksaan gigi, telinga, mata, dan tekanan darah. Untuk usia dewasa dan lansia, fokus pemeriksaan akan mencakup risiko stroke, jantung, kanker, serta kesehatan mental dan fisik.
Baca juga: Gubernur Banten sebut CKG upaya cegah penyakit sedini mungkin
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan CKG dilaksanakan terlebih dahulu di berbagai puskesmas di Indonesia. Target sasaran dari program itu sendiri untuk kelompok masyarakat masuk dalam kategori bayi, balita, kemudian dewasa dan lansia.
Dia mengatakan untuk awal program tidak hanya masyarakat yang berulang tahun pada tanggal 10 Februari yang dapat mendaftarkan diri untuk melakukan cek kesehatan secara gratis tersebut.
"Jadi masyarakat yang memang sekiranya kemarin merasa ulang tahunnya sudah lewat, tidak bisa dong, bisa. Jadi yang bulan Januari, Februari, Maret itu bisa kita kasih waktu sampai April," tuturnya.
Untuk mendaftar melaksanakan Cek Kesehatan Gratis dapat melakukannya lewat aplikasi Satu Sehat untuk menghindari antrean di puskesmas atau mendaftar lewat WhatsApp di nomor 081110500567. Untuk masyarakat yang tidak memiliki HP dapat melakukannya dengan membawa KTP ke Puskesmas.
Baca juga: 24.974 warga Tangerang ulang tahun di Februari, diimbau cek kesehatan