Serang (Antaranews Banten) - Guubernur Banten Wahidin Halim menilai perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung lambat dan belum menunjukan kemajuan yang signifikan.
''Tanjung Lesung memang tadi saya minta agar pengembang atau developer yaitu BWJ ini harus punya semangt lah karena sudah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," kata Gubernur Banten Wahidin Halim usai memimpin rapat evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN, di Serang, Selasa.
Wahidin Halim mengatakan, sarana-sarana dan fasilitas yang menjadi kewajiban pengembang harus ditingkatkan progresnya. Menurutnya, keterlambatan dalam pengembangan KEK Tanjung Lesung tersebut dipertanyakan kepada pihak pengembang dan salah satu alasannya karena investronya kurang.
''Tadi yang saya tanyakan itu kenapa lambat, mungkin karena investornya kurang. Saya bilang bagaiamana investornya mau datang ke sini ketika kita belum menyiapkan fasilitas-fasilitas atau sarananya," kata Wahidin Halim.
Gubernur Banten dalam rapat tersebut memberikan catatan khusus terkait pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yaitu untuk mempercepat proses pembenahan sesuai dengan target – target.
''Karena saya ditanya beberapa kali sama Pak Presiden mengenai progress nya sampai saya bilang mendingan cabut saja ijin KEK nya kalau memang sampai sekarang belum ada perkembangan “ kata Gubernur Banten.
Karena sampai saat ini, kata gubernur, belum ada laporan perkembangan apa saja yang sudah dikerjakan.
''Dari tujuh KEK baru satu yang sudah jalan yaitu KEK Mandalika tapi selebihnya belum. Jadi jangan jadikan Banten hanya sebagai tempat untuk investasi yang tidak jelas dan saya minta mulai hari ini melaporkan perkembangannya apa yang menjadi target – target dari pembangunan KEK tersebut," kata Wahidin.
Bupati Pandeglang Bupati Irna Narulita meminta kepada pengelola Tanjung lesung harus memiliki komitmen yang jelas mengingat progres pembangunan pengembangan sektor wisata dikawasan tanjung lesung terkesan lamban belum begitu signifikan.
''Pengelola Tanjunmg Lesung harus punya komitmen jangan sampai disebut-sebut KEK tapi tidak ada progresnya. Gubernur juga menyesali kenapa lambai," kata Irna Narulita usai Rakor bersama Gubernur Banten terkait progres proyek strategis nasional tersebut.
Menurutnya, pengelola tanjung lesung harus punya komitmen dan target terkait pengembangan pembangunan kawasan KEK tanjung lesung, seperti pembangunan 500 kamar hotel yang belum tercapai, infrastruktur jalan di kawasan Tanjung Lesung dan sarana lainnya sebagai penunjang sektor wisata karena sampai saat ini belum ada capaian target.
Ia mengatakan, Pemkab Pandeglang akan terus mendorong pengelola tanjung lesung, agar di tahun ini ada progres pembangunan yang lebih cepat sehingga betul- betul bisa terintegrasi dengan baik.
"Oleh karena itu mari kita saling melengkapi mana yang kewajiban Pemerintah daerah dan pengelola Tanjung Lesung dalam hal ini saling berbagi tugas dalam membangun, dengan harapan Tanjung Lesung ke depan dapat membawa perubahan ekonomi bagi masyarakat Pandeglang.
Sementara itu Direktur Utama PT.Banten West Java (BWJ) Poernomo Siswoprasetijo mengatakan, pihaknya selama ini terus berkomitmen membangun kawasan Tanjung Lesung, seperti yang disarankan gubernur dan bupati terkait pembangunan pengembangan sarana dan prasarana Tanjung Lesung.
''Untuk saat ini saja kami telah membangun jalan di kawasan Tanjung Lesung sepanjang 1 kilo meter dan pembangunan kamar hotel kami telah bangun secara bertahap," kata Poernomo.
Gubernur Banten Nilai Pembangunan KEK Tanjung Lesung Lambat
Selasa, 6 November 2018 18:18 WIB
Tadi yang saya tanyakan itu kenapa lambat, mungkin karena investornya kurang. Saya bilang bagaiamana investornya mau datang ke sini ketika kita belum menyiapkan fasilitas-fasilitas atau sarananya,