Lebak (Antaranews Banten) - Mahasiswa Seoul Institute of Arts mengenalkan sejarah Multatuli dan kebudayaan khas Kabupaten Lebak di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan.
Acara bernama "Korean Festival" yang mengusung tema budaya dan sejarah Multatuli Lebak itu dilaksanakan selama dua hari yang diselenggarakan oleh Indonesia Korea Culture Study (IKCS).
Kegiatan itu juga memberikan penghargaan kepada para pemenang di bidang sastra.
"Dalam acara itu tidak hanya sejarah yang ditampilkan, tapi kami menampilkan seni lukis, tarian, dan angklung asal Lebak," kata Kepala Museum Multatuli Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Ubaidillah di Lebak, Senin.
Panitia penyelenggara asal Korea Selatan juga ikut memakai baju batik khas Lebak, mereka sangat senang diberi bingkisan dan batik Lebak karena warnanya yang kontras juga ukiran batiknya yang indah.
Mahasiswa yang mengenalkan sejarah Multatuli dan budaya Lebak menuangkannya dengan menulis essay, sebelumnya mereka pun telah datang dan berkunjung ke Lebak untuk mengenal sejarahnya.
Mereka juga kagum dan takjub dengan tarian dan lantunan irama angklung khas Lebak, karena menurut mereka seni budaya khas Lebak sangat unik, indah, dan ghaib.
Secara umum di Museum Multatuli Lebak menawarkan bukti sejarah Lebak dan Banten, serta listografi dan buku asli yang ditulis oleh Max Haveelar yang telah mendunia dalam bahasa Perancis.
"Dengan adanya festival budaya ini, kami optimis budaya dan sejarah Multatuli Lebak bisa masuk ke dunia internasional dan diakui oleh negara luar," katanya.
Menurut dia, festival budaya yang dikenalkan mahasiswa Korea Selatan ini dapat meningkatkan jumlah pariwisata ke Kabupaten Lebak.
Saat ini, pemerintah daerah memfokuskan sektor wisata guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Apabila, sektor pariwisata itu berkembang sehingga akan melahirkan klaster-klaster ekonomi masyarakat dan mampu mengendalikan kemiskinan dan pengangguran.
"Kami yakin pariwisata dapat mendorong pendapatan ekonomi masyarakat," katanya.
Mahasiswa Korsel Kenalkan Sejarah Multatuli Lebak
Senin, 15 Oktober 2018 17:01 WIB
Secara umum di Museum Multatuli Lebak menawarkan bukti sejarah Lebak dan Banten, serta listografi dan buku asli yang ditulis oleh Max Haveelar yang telah mendunia dalam bahasa Perancis