Serang (Antaranews Banten) - Pemerintah Provisni Banten pada usia 18 Tahun sejak memisahkan diri dari Jawa Barat, masih menyimpan sejumlah persoalan yang harus diselesaikan oleh Gubernur Wahidin Halim dan Wakilnya Andika Hazrumy, diantaranya pesoalan masih tingginya angka pengangguran dan kesenjangan wilayah utara dan selatan Banten.
''Tantangan ke depan Pemprov Banten adalah masih tingginya angka pengangguran 7,7 persen paradoks dengan industri yang banyak di Banten. Juga masih ada ketimpangan Banten Selatan dan Utara," kata Prof Dr Soleh hidayat saat menyampaikan sambutan atas nama tokoh masyarkat Banten pada paripurna HUT ke-18 Provinsi Banten di gedung DPRD Banten di Serang, Kamis.
Soleh mengatakan, HUT ke-18 Provinsi Banten adalah bagian dari muhasabah dan refleksi diri dimana pada usinya ke 18 Tahun Provinsi Banten ada pembangunan yang menigkat dan menurun. Untuk itu diperlukan kerjasama semua pihak termasuk dengan kabupaten/kota untuk melakukan perbaikan karena semangat kebersamaan menjadi modal sosial untuk mengatasi berbagai hambatan.
''Pemporv Banten juga sudah melakukan berbagai langkah perbaikan seperti meningkatnya IPM dari tahun sebelumnya dan ke delapan secara nasional dengan melihat beberapa komponen IPM seperti pendidikan kesehatan dan daya beli masyarakat," kata Soleh.
Namun demikian, kata dia, masih ada ketimpangan pembangunan antara Banten Utara meliputi Tangerang, Serang dan Cilegon dengan Banten Selatan yakni Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Sehingga persoalan ini menjadi tugas bersama pemerintah provinsi Banten bersama kabupaten/kota dan seluruh elemen masyarakat Banten agar kedepannya lebih baik lagi.
Mengenai masih tingginya angka pengangguran yang meningkat dari periode sebelumnya menjadi 7,7 persen, ini diantaranya disebabkan karena belum banyak tumbuh jiwa kewirausahaan di masyarakat Banten. Sementara Banten memiliki potensi yang besar baik sumber daya alam, industri dan sumber daya manusia.
Harapan serupa juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Banten Nuareni, masalah pengangguran di Banten dan kesenjangan wilayah antara utara dan selatan Banten masih menjadi pekerjaan rumah Pemprov Banten yang harus segera diselesaikan oleh gubernur dan wakil gubernur Banten bersama seluruh aparaturnya dan juga kabupaten/kota. Namun demikian, Nuareni juga mengapresiasi hasil kerja pembangunan Pemprov Banten yang dipimpin gubernur Wahidin Halim dan wakilnya Andika Hazrumy, salah satunya revitalisasi Banten Lama dan juga reformasi birokrasi di Provinsi Banten.
"Kita sudah melihat bagaimana Pemprov Banten melakukan penataan di Banten Lama dan juga di Kota Serang sebagai ibu kota Provinsi Banten. Tetapi juga jangan meninggalkan kesenjangan yang terjadi di Lebak dan Pandeglangt. Juga persoalan pengangguran yang segera haris diselesaikan," kata Nuraeni.
Tuntutan untuk menyelesaikan masalah pengangguran dan kemiskinan oleh Pemprov Banten juga disampaikan dua gelombang aksi unjuk rasa mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di depang gerbang DPRD Banten. Dua kelompok aksi unjuk rasa mahasiswa terkait refleksi HUT ke-18 Provinsi Banten tersebut dilakukan saat dilangsungkannya rapat paripurna di DPRD Banten.
Gubernur Banten Wahidin Halim dalam sambutannya mengatakan, ia selaku Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy mempunyai keinginan dan komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan di Provinsi Banten, sesuai dengan cita-cita dan harapan para pendiri Provinsi Banten untuk menyejahterakan masyarkat Banten.
''Banten punya potensi luar biasa, dilihat dari prespektif manapun Banten kedepan akan menjadi pusat perhatian," kata Wahidin.
Menurutnya, salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Banten untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan utara dan selatan, saat ini Pemprov Banten sedang menyelesaikan pembangunan jalan provinsi yang masih rusak yakni sekitar 164 Km. Dalam waktu tiga tahun kedepan, pembangunan 164 Km jalan yang menjadi kewenangan provinsi tersebut akan diselesaikan.
''Tiga tahun kita selesaikan agar secepatnya bisa dirasakan masyarkat. Kita juga sudah mencanangkan pendidikan gratis bagi siswa SMA, program kesehatan gratis untuk membebaskan sekitar 2 juta masyarakat Banten yang belum masuk BPJS Kesehatan dan juga ada 13 proyek strategis nasional yang sedang dilaksanakan di Banten," kata Wahidin.
Baca juga: HUT Banten 18 Tahun Momentum Menuju Perubahan
Gubernur Banten Diminta Selesaikan Pengangguran Dan Kesenjangan Wilayah
Kamis, 4 Oktober 2018 18:33 WIB
Banten punya potensi luar biasa, dilihat dari prespektif manapun Banten kedepan akan menjadi pusat perhatian