Serang (Antaranews Banten) - PT PLN melalui anak perusahaanya PT Prima Layanan Nasional Enjiniring menggandeng perusahaan PT Crompton Greaves International Holdings Singapore Pte. Ltd yang merupakan anak perusahaan dari Crompton Greaves Ltd – CG dari India, membangun pabrik Switchgear Tegangan Tinggi (TT) dan Tegangan Ekstra Tinggi (TET) yakni PT Crompton Prima Switchgear Indonesia (PT CPSI).
Peresmian dan pengoperasian pabrik Switchgear Tegangan Tinggi (TT) dan Tegangan Ekstra Tinggi (TET) pertama di Indonesia milik PT Crompton Prima Switchgear Indonesia (PT CPSI) tersebut berlangsung di Kawasan Industri Modern Cikande, di Kabupaten Serang, Banten, Senin.
Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng, didampingi oleh Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah dan Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero) Syofvi Felienty Roekman, Deputi Chief of Mission, Kedutaan Besar India, Prakash Gupta dan Chairman, Avantha Group, Gautam Thapar.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, pendirian pabrik Switchgear ini adalah bagian dari inisiatif dan upaya untuk mendorong industri nasional yang akan mendukung sektor ketenagalistrikan di Indonesia, guna memenuhi kebutuhan peralatan Switchgear dalam negeri serta untuk ekspor ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
Menurut Andy Noorsaman Sommeng, kebutuhan atas tenaga listrik merupakan peluang besar bagi sektor industri di Indonesia, khususnya industri peralatan kelistrikan yang akan mendukung sektor ketenagalistrikan. Hubungan antar sektor ini akan membentuk suatu ekosistem industri yang akan saling mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
''Berdirinya Pabrik Air-Insulated Switchgear untuk Tegangan Tinggi dan Tegangan Ekstra Tinggi yang pertama di Indonesia ini, adalah salah satu bukti dan wujud nyata pelaksanaan Program Nawacita Kabinet Kerja. Pabrik ini diharapkan akan berkontribusi bagi peningkatan produktivitas, kompetensi, keterampilan, keahlian, dan tentu saja kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia," katanya.
Sementara Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero) Syofvi Felienty Roekman dalam sambutannya mengatakan, bahwa kebutuhan investasi dan operasi di sektor ketenagalistrikan masih sangat besar. Hal ini menjadi tantangan bagi PLN untuk dapat mengelola dan mengembangkan sumber dayanya secara optimal.
Menurutnya, PLN juga menjalankan amanat Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan mengendalikan impor barang dan memaksimalkan penggunaan komponen dalam negeri.
"Pabrik AIS milik PT CPSI ini salah satu bukti nyata usaha PLN untuk meningkatkan TKDN dalam pengadaan barang dan jasa," kata Syofvi.
Chairman, Avantha Group, Gautam Thapar mengatakan, hubungan yang kuat dengan PLN telah mendorong CG untuk melakukan Joint Venture di Indonesia. Joint Venture ini akan meningkatkan produksi lokal AIS EHV Switchgear di Indonesia. Menurutnya, Crompton Greaves percaya bahwa dengan membawa teknologi terdepan dan keahlian manufaktur Switchgear ke Indonesia, hubungan dengan PLN dapat semakin diperkuat dan ini akan meningkatkan keahlian di sektor ini di Indonesia.
Direktur Utama PT Crompton Prima Switchgear Indonesia (CPSI) Umesh Baganikar menyampaikan bahwa berdasarkan data Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2013-2022, investasi untuk pengembangan sistem transmisi di Indonesia membutuhkan produk switchgear dengan nilai mencapai 200 juta dolar AS atau sekitar Rp2,8 triliun per tahun, yang merupakan potensi pasar sangat besar.
Namun, kata dia, tantangan terbesar dalam meningkatkan angka TKDN adalah pengembangan pemasok lokal untuk komponen produk dengan harga yang kompetitif, dibandingkan pemasok dari negara-negara seperti India dan Cina. Karenanya, pabrik ini membutuhkan dukungan kebijakan Pemerintah, utamanya selama tahap pengembangan kompetensi dan skala produksi.
Ia mengatakan, PT CPSI terletak di kawasan industri Modern Cikande, Serang, Banten, dengan total investasi kurang lebih 22,5 juta dolar AS, didanai oleh setoran modal dan pinjaman pemegang saham serta pendanaan dari perbankan lokal. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi tahunan sebanyak 1.000 unit SF-6 Gas Circuit Breakers, 2.000 unit Lightning Arresters, dan 4.000 unit Instrument Transformers (CT, CVT, IVT) pada tingkat tegangan 70 kV s.d. 500 kV. Dalam lima tahun, jumlah tenaga kerja ahli termasuk back-office yang diserap mencapai 60 orang dan tenaga teknisi mencapai 200 orang.
Baca juga: PLN Jelaskan Soal Bantuan Listrik Warga Badui
PLN Kerja Sama Cropton India Bangun Pabrik Switchgear
Senin, 20 Agustus 2018 12:43 WIB
Pabrik AIS milik PT CPSI ini salah satu bukti nyata usaha PLN untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pengadaan barang dan jasa