Lebak (Antaranews Banten) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak,Provinsi Banten membutuhkan pemasangan alat pendeteksi dini bencana alam.
"Pemasangan alat pendeteksi itu sebagai upaya kesiapsiagaan untuk mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Kamis.
Masyarakat Kabupaten Lebak sangat membutuhkan pemasangan alat deteksi dini pencegahan bencana atau "Early Warning System" (EWS) sebagai langka upaya kesiapsiagaan guna mengantisipasi bencana alam.
Pemasangan alat deteksi dini diprioritaskan di empat titik karena merupakan daerah langganan bencana alam, seperti banjir dan longsor.
Ke-empat titik itu antara lain Kecamatan Banjarsari, Malingping, Bayah dan Cigemblong.
Selama ini, kata dia, masyarakat yang tinggal di daerah itu kerapkali dilanda bencana alam.
"Pemasangan "Early Warning System" itu sangat dibutuhkan guna mengurangi risiko bencana alam itu," katanya menjelaskan.
Menurut Kaprawi, wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah rawan bencana alam di Provinsi Banten karena tofografinya pegunungan dan perbukitan juga terdapat kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Selain itu juga Kabupaten Lebak sebagai kawasan hulu di Provinsi Banten yang memiliki belasan sungai besar dan ribuan anak sungai.
Karena itu, BPBD Lebak berharap Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun pemerintah pusat dapat memasang alat pendeteksi bencana alam tersebut.
Selama ini, BPBD juga menjalin kerja sama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ) Bandung dengan memasang alat sensor gempa di Desa Cimandiri Kecamatan Panggaran.
Pemasangan alat sensor tersebut bisa diketahui tanda-tanda bencana alam seperti longsor dan gempat bumi hingga mengeluarkan bunyi sirine.
"Kami yakin pemasangan alat pendeteksi dini dapat mengantisipasi korban jiwa," katanya.***4***
BPBD Lebak Butuh Alat Pendeteksi Bencana Alam
Kamis, 9 Agustus 2018 7:30 WIB
Membantu masyarakat lebih waspada serta memperkecil risiko jatuhnya korban