Lebak (Antara News) - Produk unggulan Kabupaten Lebak,Provinsi Banten meramaikan pameran "Apkasi Otonomi Expo 2017" dibuka Presiden Joko Widodo di Gedung Jakarta Convention Center, pekan lalu.
"Kami merasa bangga produk unggulan Lebak masuk tingkat nasional," kata Kepala Seksi Promosi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Imas Trisnawati saat dihubungi di Lebak, Kamis.
Produk unggulan yang dipamerkan itu terdapat 10 jenis antara lain Gula Aren, Banten Tea, 12 Motif Batik, Tenun Badui, Emping, Abon Ikan, Batu Fosil, Industri Pengolahan Bambu, Gula Semut dan Batu Mulia (Kalimaya).
Selama ini, produk unggulan Kabupaten Lebak memiliki kelebihan karena sistem pengelolahanya menggunakan bahan baku organik, seperti Banten Tea, Abon Ikan, Gula Aren dan Gula Semut.
Saat ini, ujar dia, masyarakat diberbagai negara sangat mencintai produk-produk organik.
Selain itu juga produk kekayaan alam yang memiliki nilai seni tinggi yakni Batu Fosil, Batu Mulia Kalimaya dan Kerajinan Bambu.
Produk unggulan tersebut hingga kini menembus pasar di lima benua antara lain Asia, Eropa, Amerika Serikat, Australia dan Afrika.
Bahkan, permintaan pasar ekspor untuk produk Gula Aren dan Gula Semut mencapai 30-40 ton per bulan.
"Kami berharap melalui pameran itu dapat mendongkrak permintaan pasar baik domestik maupun mancanegara," katanya.
Menurut Imas, pemerintah daerah terus mengoptimalkan promosi produk-produk unggulan daerah melalui pameran, seminar maupun kunjungan pejabat negara.
Sebab, jika permintaan produk unggulan meningkat dipastikan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Apalagi, Bupati Iti Octavia memprogramkan kebijakan "Lebak Sejahtera" dan "Lebak Pintar" agar Lebak terbebas dari daerah tertinggal juga memutus mata rantai kemiskinan dan kebodohan.
Selama ini, ujar dia, produk unggulan daerah memiliki nilai jual cukup tinggi sehingga perlu dioptimalkan promosi sehingga dikenal masyarakat luas baik dalam negeri dan mancanegara.
Selain itu juga pihaknya menawarkan investasi pariwisata Pantai Sawarna dan Pantai Bagedur dan wisata alam diantaranya Pemandian Air Panas, Curug, Arum Jeram, Perkebunan Teh.
Begitu juga pariwisata energi panas bumi Gunung Endut dan wisata budaya masyarakat Badui.
Produk unggulan daerah dan pariwisita tersebut menjadikan primadona bagi masyarakat Kabupaten Lebak.
"Kami dalam waktu dekat ini mempromosikan produk unggulan daerah dan potensi pariwisata itu di negara Singapura," katanya.
Anwar (55), perajin gula aren warga Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak mengaku dirinya setiap bulan mengekspor produk gula aren berupa cetak dan halus ke Australia antara 20 ton dan 30 ton.
Saat ini, permintaan gula aren di negara Kanguru itu relatif cukup tinggi untuk memenuhi permintaan hotel dan supermarket.
Selain itu, juga produksi aneka makanan di negara tersebut.
Tingginya permintaan pasar ekspor itu setelah mengikuti pameran produk gula aren di Belanda melalui eksportir dari Jakarta.
Disamping itu juga produk gula aren menerima sertifikat organik internasional.
"Kami merasa bangga komoditas lokal itu mampu menembus pasar ekspor, termasuk di antaranya negeri Belanda, Italia dan Amerika Serikat itu," katanya.
Produk Unggulan Lebak Ramaikan Apkasi Otonomi Expo
Jumat, 28 Juli 2017 15:07 WIB