Lebak (Antara News) - Peternak Kabupaten Lebak siap memasok daging kerbau dan unggas pedaging menghadapi Lebaran 2017 untuk kebutuhan Provinsi Banten karena populasi ternak besar itu mencukupi.
"Kami menjamin persedian kerbau dan unggas pedaging surplus dan memenuhi kebutuhan Lebaran untuk warga Banten," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso di Lebak, Rabu.
Saat ini, Kabupaten Lebak menjadi sentra ternak kerbau dan unggas pedaging dengan populasi kerbau mencapai 33.730 ekor dan unggas 13 juta ekor.
Selama ini, peternak bisa memenuhi kebutuhan konsumsi daging untuk masyarakat yang berlebaran sebab usaha peternak di Kabupaten Lebak tumbuh dan berkembang sehingga siap memasok daging kerbau dan unggas pedaging.
Berdasarkan hasil rekapitulasi pada tahun 2016, populasi kerbau tercatat 33.730 ekor dan unggas pedaging 13 juta ekor. Bahkan, populasi kerbau masuk kategori ketujuh tingkat nasional.
Ia memperkirakan populasi kerbau setiap tahunnya bertambah 2.500 ekor dari keturunan anaknya.
Jika jumlah populasi kerbau itu terealisasi, Lebak sudah masuk daerah swasembada daging, bahkan populasi kerbau di Provinsi Banten terbesar berada di Kabupaten Lebak.
Selain itu, peternak unggas pedaging baik plasma maupun masyarakat bisa memenuhi kebutuhan konsumsi daging untuk masyarakat.
"Kami bisa memasok daging kerbau dan unggas pedaging itu ke luar daerah sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi peternak," katanya.
Ia mengatakan bahwa peternak kerbau melakukan inseminasi buatan (IB) guna mendukung program swasembada daging kerbau.
Pelayanan IB itu dipusatkan di Kecamatan Sajira, Wanasalam dan Panggarangan. Pelaksanaan IB bekerja sama dengan Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Mereka peternak kerbau yang berkembang di Kabupaten Lebak milik rakyat yang menjadi sumber tabungan ekonomi keluarga.
Di samping itu, kerbau digunakan tenaganya untuk membajak sawah jika musim tanam padi. Namun, sebagian peternak sudah memfokuskan pengembangan usaha guna mendongkrak ekonomi kelurahan.
Saat ini, banyak peternak kerbau mampu melaksanakan ibadah haji dan menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.
"Kami terus mendorong pengembangan ternak kerbau untuk meningkatkan ekonomi masyarakat perdesaan," ujarnya.
Sementara itu, Yasin, peternak kerbau warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, mengaku dirinya kini memiliki kerbau sebanyak 30 ekor dan setiap tahun bisa menjual sekitar 5 ekor.
Pengembangan ternak kerbau dilakukan sejak 30 tahun lalu hingga kini masih menggeluti budi daya kerbau. Bahkan, usaha ternak kerbau itu bisa menyekolahkan dua anaknya yang kini sudah menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Kami mengapresiasikan terhadap pemerintah daerah dengan melakukan IB juga bantuan kerbau untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.