Seusai pertandingan, di tengah cuaca Hangzhou yang akhir-akhir ini mulai panas dan membuat tubuh berkeringat, Bunga menyayangkan posisi tubuhnya yang terlalu ke depan saat melakukan trik sehingga aksinya tidak berlangsung mulus.
"Harusnya enggak jatuh sih, tapi karena badannya ke depan... ya sudah enggak apa-apa, yang penting udah ngasih yang terbaik yang aku bisa," ujar Bunga yang mengenakan kerudung hitam.
Meski gagal membawa pulang medali, toh dia sudah melampaui target yang dipatok oleh sang pelatih. Ke depannya, Bunga akan menjalani latihan yang lebih intensif agar bisa meraih prestasi yang lebih gemilang. Sang pelatih, Anthony Adam Caya, mengatakan persiapan menuju 2024 akan jauh lebih maksimal.
Tahun ini Bunga genap berusia 17 tahun, usia remaja yang banyak dinantikan sampai ada istilah sweet 17. Sembari tersenyum, Bunga mengaku semua tetap berjalan seperti biasa. Namun, tetap ada yang istimewa karena dia bisa mengikuti Asian Games. Kompetisi ini sudah lama dinantikan sejak bertahun-tahun lalu, bahkan dia harus lebih bersabar karena ajang olahraga ini terpaksa ditunda akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Asian Games, emas pertama Indonesia di tengah dominasi tuan rumah
Berpartisipasi sebagai salah satu atlet skateboard membuatnya mengenang lagi masa-masa bertanding di Asian Games 2018 Jakarta kala usianya masih jauh lebih belia. Bedanya, kali ini hanya ada tiga atlet dari Tanah Air yang berkompetisi. Bunga adalah satu-satunya atlet putri dari cabang olahraga skateboard dari Indonesia.
Sebagian besar finalis di babak final putri nomor park ini adalah remaja, bahkan ada yang usianya baru 9 dan 11 tahun. Sebagian besar para atlet tampak dekat dan kerap berinteraksi sepanjang final.
Keakraban setiap peserta menarik perhatian dari pertandingan final skateboard. Mayoritas ikut fokus memperhatikan aksi lawan-lawannya. Mereka bertepuk tangan, bersorak, tercekat, ketika para pesaing menunjukkan performa yang memukau.
Itu pun yang terjadi ketika Bunga beraksi. Begitu pula sebaliknya. Bunga memeluk teman-temannya yang menuai tepuk tangan meriah setelah menunjukkan trik-trik keren seperti berputar di udara.
Baca juga: Ramadhan Sananta tambah kekuatan timnas di Asian Games Hangzhou
Rupanya, persahabatan memang terjalin di antara mereka. Lawan di lapangan, teman usai pertandingan, begitu Bunga mendeskripsikan budaya di cabang olahraga skateboard.
Melihat aksi-aksi yang membuat penonton bersorak sorai, Bunga, sambil tertawa kecil, mengatakan ingin "mencuri" trik-trik dari para pesaingnya.
Atlet yang belajar skateboard sejak usia delapan tahun itu punya target untuk bertanding di Olimpiade kelak. Pada 2020, impiannya belum tercapai. Di Olimpiade berikutnya, dia berharap keinginannya bisa terwujud.
Dia tak lupa meminta dukungan untuk cabang olahraga skateboard yang tergolong masih baru di pesta olahraga bergengsi seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
"Aku harap skater Indonesia terus maju, dan dukungan orang Indonesia serta pemerintahnya tetap good," tutup Bunga.
Baca juga: Apri/Fadia tak sabar tampil di Asian Games perdana
Nyimas Bunga Cinta ungkap asa dan persahabatan di arena skateboard
Oleh Nanien Yuniar Selasa, 26 September 2023 6:40 WIB
Aku harap skater Indonesia terus maju, dan dukungan orang Indonesia serta pemerintahnya tetap good