Tangerang (Antara News) - Gubernur Banten Rano Karno akan memberangkatkan umroh kepada seluruh peserta Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Nasional asal Banten karena daerah itu menjadi juara umum.
"Insya Alloh kemarin sudah saya putuskan semua peserta sebanyak 43 orang akan diberangkatkan umroh," kata Rano saat tiba dari Mataram NTB di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Minggu.
Ia mengatakan, selain diberangkatkan umroh bagi seluruh peserta, peserta yang mendapat juara juga akan memperoleh uang pembinaan masing-masing Rp100 juta untuk yang meraih juara pertama, juara dua masing-masing Rp50 juta dan yang meraih juara ke tiga masing-masing Rp25 juta.
"Keberhasilan ini tidak terlepas dari doa semua masyarakat dan kerja keras selama hampir dua tahun mempersiapkan diri dari kegagalan pada MTQ Nasional sebelumnya," kata Rano Karno yang disambut sejumlah tokoh masyarakat Banten dan para pejabat Provinsi Banten di bandara.
Gubernur Banten mengaku optimistis Banten bisa mempertahankan juara umum pada MTQ Nasional pada tahun 2018 di Sumatera Utara (Sumut). Sebab, peserta MTQ asal Banten memiliki kemampuan yang unggul dalam bidang masing-masing tujuh cabang yang dilombakan.
"Sekarang tinggal penguatan di dalam pelatinanya serta keyakinan diri dari dari para peserta. Karena rasa malu itu kadang-kadang membuat kemampuan tidak keluar," katanya.
Setibanya di Terminal F 2 Bandara Soekarno-Hatta, Gubernur Banten Rano Karno, Sekda Banten Ranta Suharta, Ketua Harian LPTQ Banten Sibli Sarjaya serta perwakilan peserta MTQ disambut dengan rangkaian bunga dari para tokoh Banten seperti HM Tihami, H Embay Mulya Syarif, Aeng Haerudin, Wakil Ketua DPRD Banten Nuraeni serta sejumlah tokoh lainnya.
"Alhamdulillah setah penantian panjang selama 16 tahun akhirnya pada MTQ Tahun ini Banten bisa menjadi juara umum," katanya.
Salah seorang tokoh Banten H Embay Mulya Syarif mengatakan, prestasi Banten dengan meraih juara umum MTQ Nasional di Mataram, sebuah kebanggan bagi masyarakat Banten yang harus terus dipertahankan. Apalagi selama ini Banten terkenal dengan sebutan gudangnya para kiai dan santri harus memperlihatkan kelebihan dan prestasi khususnya dalam membaca Al Quran.
"Memang yang paling berat itu adalah mempertahankan juara itu. Untuk itu pembinaan kepada qori dan qiriah juga peserta cabang lainnya harus diintensifkan. Sehingga pada MTQ Nasional berikutnya, Banten tetap menjadi juara," kata Embay Mulya Syarif.