Lebak (Antara News) - Perusahaan Umum Badan Logistik (Bulog) Devisi Regional Kabupaten Lebak-Pandeglang optimistis mampu mencapai target penyerapan sebanyak 35.000 ton setara beras pada 2016.
"Kami optimistis target penyerapan beras sebanyak itu bisa direalisasikan dengan koordinasi yang baik, perencanaan juga kerja keras," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Lebak-Pandeglang Lukmansyah di Lebak, Kamis.
Selama ini, di berbagai daerah di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang sudah memasuki musim panen raya karena mereka percepatan tanam mulai November 2015.
Bahkan, musim panenan padi di dua kabupaten itu sejak Februari hingga kini masih berlangsung,
Kemungkinan panen padi tersebut dapat menyumbangkan ketahanan pangan di daerah itu.
Karena itu, Perum Bulog terus berkoordinasi, perencanaan juga kerja keras dengan dinas pertanian, Kodim dan kelompok-kelompok tani.
Selain itu juga menerjunkan petugas satuan kerja (Satker) tersebar di tiga unit untuk menampung gabah petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yakni gabah kering pungut Rp3.650 per kilogram (kg). Sedangkan gabah kering giling (GKG) Rp4.600/kg dan beras Rp7.300/kg.
Penetapan harga gabah itu berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2015.
Bahkan, saat ini harga gabah di Kabupaten Lebak melebihi HPP dengan harga Rp3.800/kg GKP dan Rp5.000/kg GKG.
"Kami siap menampung gabah/beras hasil petani berapa pun itu jumlahnya. Namun harus sesuai inpres, dengan kadar 14 persen, sosoh 95 persen, broken 2 persen serta menir 2 persen," katanya.
Menurut dia, saat ini curah hujan di wilayah Provinsi Banten cukup tinggi sehingga berdampak terhadap kualitas gabah/beras.
Perum Bulog Lebak-Pandeglang melakukan pengadaan sebanyak 35.000 ton setara beras bisa terealisasi dengan melibatkan dinas pertanian setempat, Kodim dan kelompok-kelompok tani.
Penyerapan gabah petani itu untuk cadangan beras nasional (CBN) dan nantinya kembali didistribusikan untuk program beras rakyat sejahtera atau rastra.
"Kami terus bekerja keras agar panen padi itu bisa terserap Bulog sehingga dapat menyejahterakan petani," katanya.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Asep Suryana mengintruksikan kepada petugas unit pelaksana teknis (UPK) pertanian tingkat kecamatan, petugas penyuluh lapang (PPL) juga gabungan kelompok tani (Gapoktan) agar petani menjual gabah/beras ke Perum Bulog.
Sebab, Bulog sebagai penyedia ketahanan pangan untuk masyarakat.
Karena itu, pihaknya meminta petani menjual gabah/beras ke Bulog dengan harga cukup baik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Ia juga melakukan gerakan percepatan tanam tersebut karena curah hujan selama beberapa hari terakhir relatif tinggi.
Curah hujan dengan kapasitas sedang dan ringan dapat membantu ketersediaan air untuk areal persawahan.
Percepatan tanam serentak, ujar dia, manfaatnya cukup besar bagi petani, yakni mencegah serangan hama dan penyakit, saat panen secara bersamaan, sehingga mendorong produksi pangan nasional.
Selain itu, katanya, penanaman secara serentak juga memiliki nilai ekonomis dan tidak merugikan petani.
"Kami berharap melalui gerakan percepatan tanam itu dapat membantu ketersediaan beras untuk Bulog," katanya.
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak Ombi mengaku petani di sini siap ditampung Perum Bulog karena panen padi hingga ribuan hektare.
Saat ini, harga gabah melebihi HPP karena kualitasnya cukup bagus dengan mengoptimalkan mesin pengeringan padi.
"Kami berharap Perum Bulog bisa menampung semua gabah petani yang panen itu," katanya.