Tangerang (Antara News) - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menegaskan jika ada kepala sekolah yang tidak menerapkan program Adiwiyata diminta untuk mundur dari jabatannya.
"Dari dulu sudah saya bilang, bagi kepala sekolah yang tidak mau menerapkan program Adiwiyata lebih baik mundur," kata Wali Kota di Tangerang, Kamis.
Pernyataan Wali Kota tersebut terkait hasil temuan dalam sidak di sejumlah sekolah yang terlihat kotor dan minim penghijauan.
Misalnya di SDN Sudimara Timur 1, 4 dan 5 yang berada dalam satu komplek. Wali Kota menegur kepala sekolah karena ditemukan sejumlah sampah yang tidak dibersihkan. "Kalau sudah enggak sanggup jadi kepala sekolah bilang aja," katanya.
Begitu pula di SDN Peninggilan 5 dan SDN Sudimara Timur 1, 4, serta 5. Kondisi sekolahan yang terlihat banyak sampah berceceran di halaman sekolah membuat Wali Kota berang.
Wali Kota kaget ketika mengetahui kepala sekolah sudah pulang meski proses belajar masih berjalan.
"Sekolah kotor amat, ayo anak-anak semua jangan buang sampah sembarangan ya," katanya kepada para siswa di sekolah tersebut.
Wali Kota yang ditemani oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Ivan Yudhianto juga mengecek kantor kelurahan.
Dimulai dari Kelurahan Sudimara Selatan, Wali Kota terlihat kecewa melihat kondisi Kantor Kelurahan yang terlihat kotor oleh sampah.
Kondisi yang sama-pun ditemui di beberapa kelurahan lainnya di Kecamatan Ciledug, seperti Kelurahan Sudimara Jaya, Peninggilan dan Peninggilan Utara.
Camat Ciledug Budi yang ikut serta menemani Wali Kota melihat tanah pemkot yang akan dijadikan sebagai Kampung Budaya Betawi. Tanah seluas 2.000 meter persegi tersebut terletak di RT 01/12 Kelurahan Peninggilan. Di lokasi tersebut pemkot berencana untuk membangun pusat budaya Betawi yang bisa menjadi tujuan wisata bagi masyarakat.