Tangerang (Antara News) - Realisasi investasi di Kota Tangerang, Banten, hingga triwulan tiga tahun 2015 berdasarkan izin usaha untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) mencapai 2,309 Triliun.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang, Karsidi di Tangerang, Senin, investasi dalam negeri sebesar 1 triliun 212,7 miliar rupiah dengan jumlah proyek sebanyak 21 proyek. Serapan tenaga kerja PMDN sebanyak 3987 orang.
Sedangkan PMA sebesar USD 87,69 juta atau sebesar 1 triliun 096,2 miliar dengan jumlah proyek sebanyak 30 proyek serta serapan tenaga kerja sebanyak 4.293 tenaga kerja Indonesia dan 48 tenaga kerja Asing.
Berdasarkan grafik antara PMA dan PMDN terdapat kenaikan signifikan untuk PMDN membuktikan Kota Tangerang sebagai Kota Industri diminati oleh investor lokal untuk menanamkan usahanya.
Dikatakannya, realisasi investasi pada triwulan pertama hingga ketiga tahun 2015 di dominasi 10 sektor. Diantaranya sektor yang terbesar adalah industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik, Industri kertas, barang dari kertas dan percetakan.
“Diharapkan dengan kemudahan yang ditawarkan terus meningkatkan investasi baik dalam negeri maupun asing sehingga berdampak baik kepada Pendapatan Asli Daerah dan kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang terutama terserapnya tenaga kerja lokal,†ujarnya.
Ia menambahkan, keamanan beriventasi di Kota Tangerang pun tercermin dari tindakan kriminalitas yang berkurang dan dibawah nasional meski pertumbuhan penduduk sangat pesat. Sinergi bersama TNI/Polri melalui rumah tiga pilar dapat menjaga keamanan di setiap lingkungan. Dengan begitu, pengusaha akan merasa aman dalam mengembangkan usahanya.
Pemkota Tangerang pun melakukan penataan kawasan industri dan mengembangkan ekonomi kreatif di masyarakat melalui program UMKM dan Koperasi.
Program industri hijau serta kawasan bersih di setiap perusahaan telah disosialisasikan. Pencemaran limbah di sungai dan udara telah berkurang.
Pembinaan dan promosi produk UKM Kota Tangerang pun digalakan. Melalui pembentukan koperasi, ekonomi kerakyatan tersebut terus berkembang dan menjadi penopang usaha bagi masyarakat. "Iklim ekonomi yang kondusif membuat perusahaan besar menjadikan Kota Tangerang sebagai pusat bisnis," ujarnya.
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, Kota Tangerang dengan luas 184 kilometer dan berpenduduk 1,9 juta jiwa, memiliki pertumbuhan ekonomi diatas rata-rata nasional. PDRB atau pendapatan per kapita Kota Tangerang pun terbesar bila dibandingkan daerah lainnya di Provinsi Banten.
Pendapatan daerah pun diperoleh dari berbagai sektor bidang ekonomi diantaranya industri, perdagangan atau hotel dan restoran, komunikasi atau pengangkutan, sektor keuangan atau penyewaan dan jasa serta bangunan.
Pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang pun ditopang beberapa sektor lainnya diantaranya birokrasi mudah dan transportasi yang terjangkau.
"Dengan ketersediaan enam ruas jalan tol membuat Kota Tangerang mampu dijangkau dari berbagai wilayah hingga pintu utama ke mancanegara karena adanya Bandara Soekarno-Hatta," tegasnya