Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menggelar pasar murah di 28 kecamatan untuk menekan inflasi sehingga daya beli masyarakat di daerah itu relatif stabil.
"Kita hari ini menggelar pasar murah di tiga titik di antaranya di Kecamatan Warunggunung dan Sajira," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Dedi Setiawan di Lebak, Senin.
Baca juga: Sertifikat intelektual komunal tenun Badui jadi penyemangat untuk maju
Baca juga: Sertifikat intelektual komunal tenun Badui jadi penyemangat untuk maju
Pelaksanaan pasar murah tersebut bertujuan untuk mengendalikan harga bahan pokok kembali stabil di pasaran usai kenaikan harga bahan bakar minyak ( BBM).
Selain itu juga menekan inflasi, sehingga daya beli masyarakat meningkat.
Karena itu, pelaksanaan pasar murah dilakukan di 28 kecamatan, sehingga bisa mengurangi beban ekonomi masyarakat.
Harga bahan pokok di pasar murah itu dijual lebih murah dibandingkan harga di pasaran, seperti beras 5 kilogram dijual dengan harga Rp42 ribu, padahal normalnya Rp57 ribu.
Komoditi minyak goreng dalam kemasan dijual Rp8.500, padahal harga normalnya Rp13.500, harga terigu dalam kemasan dijual Rp10.500, harga normalnya di pasaran Rp14.500.
Harga gula pasir dijual Rp10.500, padahal harga normalnya Rp14.000/kilogram, telur dijual Rp19. 000, harga normalnya Rp27. 000/kilogram, bawang merah dijual Rp22. 000, harga normalnya Rp31. 000/kilogram dan bawang putih dijual Rp12. 000, harga normalnya Rp21. 000/kilogram.
"Semua warga yang membeli bahan pokok di pasar murah itu berbentuk paket," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan pasar murah merupakan komitmen pemerintah daerah agar daya beli masyarakat cenderung meningkat.
Saat ini, persediaan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak melimpah sehingga tidak terjadi lonjakan harga di pasar.
"Kami menjamin persediaan bahan pokok melimpah hingga Natal dan Tahun Baru 2023 dan tidak terjadi kenaikan harga di pasaran,"katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Warunggunung Kabupaten Lebak menyambut positif pasar murah tersebut sehingga terbantu untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok dengan harga terjangkau.
"Kami membeli satu paket bahan pokok di pasar murah Rp120 ribu bisa memenuhi dua pekan ke depan," kata Zenah (45) warga Warunggunung Kabupaten Lebak.