Serang, Banten (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Banten melalui
Dinas Koperasi dan UKM berharap peran perguruan tinggi (PT) mampu mempersiapkan mahasiswanya menjadi "Job Creator" (pencipta pekerjaan) dan bukan menjadi "Job Seeker" (pencari pekerjaan).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten Agus mintono pada acara Akselerasi Kewirausahaan (Kewirausahaan Tumbuh, Indonesia Bangkit)Di Universitas Bina Bangsa beberapa waktu lalu.
Menurut Agus, untuk menciptakan hal itu maka pemahaman mahasiswa mengenai kewirausahaan dan UMK menjadi hal yang penting untuk dikaji,
karena akan berpengaruh pada tindakan dan langkah yang akan diambil di masa mendatang.
"Bukan saja menghindari semakin
banyak lulusan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang menambah jumlah angka pengangguran, tetapi juga adanya kecenderungan budaya untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Padahal kata Agus, lowongan yang tersedia sama sekali tidak sebanding dengan jumlah pelamar. Selain itu, perlu pembinaan karakter mental wirausaha yang tangguh terhadap generasi muda dalam persaingan ekonomi dan bisnis yang semakin sulit di masa mendatang.
Tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten saat ini, diindikasikan karena bertambahnya angka pengangguran intelektual setiap tahunnya.
"Tentunya hal ini menjadi persoalan bersama, terutama bagi penyelenggara pendidikan. Sejauh mana perannya dalam mempersiapkan mahasiswanya untuk menjadi job creator.
Lebih lanjut Agus mengemukakan, untuk melahirkan seorang wirausahawan yang kreatif dan inovatif perlu dimulai dari proses pendidikan dengan mengenalkan, menggali dan mengembangkan sikap kewirausahaan.
Fakta dan realita membuktikan bahwa, para calon alumni di perguruan tinggi sebagian besar
lebih tertarik untuk bekerja sebagai pegawai negeri atau pegawai swasta daripada menjadi wirausahawan. Alasannya adalah kepastian masa depan termasuk gaji dan pensiunan.
Dengan kondisi lapangan pekerjaan yang terbatas dan jumlah sarjana yang selalu meningkat setiap tahunnya, maka akan menambah angka pengangguran intelektual.
Salah satu upaya yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi termasuk Universitas Bina Bangsa adalah mengurangi minat mahasiswa yang lebih tertarik menjadi pegawai negeri atau pegawai swasta selain itu diharapkan juga semua
program studi menjadikan kewirausahaan sebagai salah satu mata kuliah wajib.
Mata kuliah kewirausahaan tersebut harus diikuti oleh mahasiswa sehingga lebih memberikan pemahaman kepada mahasiswa akan pentingnya wirausaha.
"Kita berharap besar, dengan memanfaatkan keilmuan yang dikuasai mahasiswa bersama dengan masyarakat dapat meningkatkan pelaku usaha dengan lebih kuat dan maju," kata Agus.
Agus berharap, mahasiswa dan perguruan tinggi dengan citivitas akademikanya tidak saja harus menjadi sarjana-sarjana yang kuat dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi Tetapi juga secara langsung siap mengabdi kepada masyarakat luas untuk Kesejahteraan umat manusia.
Mahasiswa Bersama lembaga inkubator bisnis yang ada di Universitas Bina Bangsa harus membuka diri guna menjalin kemitraan dengan perusahaan swasta, dunia usaha dan pemerintah agar tujuan peningkatan fungsi dan peran inkubator di universitas tersebut dapat maju dan berkembang dalam memberikan bimbingan dan mentoring usaha bagi pelaku Wirausaha pemula.
"Peran perguruan tinggi dalam memajukan UMKM sangat menentukan," ungkap Agus.
Ia menjelaskan, kerjasama pentahelic antara perguruan tinggi, masyarakat perusahaan/industri dan pemerintah merupakan kunci keberhasilan dalam membangun wirausaha sekaligus memberdayakan ekonomi rakyat.
Peran Inkubator bisnis di perguruan tinggi antara lain menjadi moral force (gerakan moral) yang menampung aspirasi masyarakat, sekaligus sebagai lembaga advokasi dari pelaku UMKM untuk menentukan kebijakan Pemerintah yang secara “kaffah” (comprehensive) berpihak kepada ekonomi rakyat.
Inkubator bisnis Universitas Bina Bangsa (Uniba) juga harus memiliki kemampuan untuk mengisi segi kelemahan UMKM dari sisi manajemen, sumber daya manusia dan iptek. Sehingga mampu meningkatkan peran sertanya dalam efisiensi dan produktivitas UMKM dalam pembangunan ekonomi Provinsi Banten.
"Seperti kita ketahui di Provinsi Banten saat ini telah tumbuh dan berkembang wirausaha
muda khususnya di sektor usaha mikro dan kecil," katanya.
Peranan wirausaha muda baru ini lanjutnya, sangat besar kontribusinya terhadap peningkatan perekonomian daerah dan pengurangan pengangguran.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Banten menaruh perhatian besar terhadap penumbuhan dan
pengembangan wirausaha baru terutama bagi kalangan mahasiswa.
Hal ini penting mengingat jumlah angkatan kerja setiap tahun semakin meningkat dan kemampuan pemerintah untuk menampung tenaga kerja
di sektor swasta ataupun industri manufaktur dan sektor pemerintah sangat terbatas.
"Bertolak dari hal tersebut, maka acara akselerasi kewirausahaan seperti yang dilaksanakan sekarang ini merupakan langkah strategis dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran," ujar Agus.
Namun, kata dia, kendala pengembangan kewirausahaan antara lain karena diantaranya mental mahasiswa lebih senang menjadi pegawai/karyawan daripada menjadi wirausaha.
"Saya berharap agar semakin banyak mahasiswa dan kalangan akademisi yang aktif dalam menggerakan aktivitas bimbingan kewirausahaan di masing-masing kampus," tutup Agus.
Pemprov Banten Harap PT siapkan mahasiswa jadi "Job Creator"
Senin, 28 November 2022 14:51 WIB
Tentunya hal ini menjadi persoalan bersama