Pandeglang (AntaraBanten) - Sebanyak 8.158 jiwa warga miskin di Kabupaten Pandeglang memanfaatkan pelayanan kesehatan/pengobatan gratis selama 2014.
"Data yang kita peroleh dari pusat pelayanan kesehatan, jumlah pasien rujukan masyarakat miskin selama 2014 sebanyak 8.158 jiwa, atau 23,32 persen dari total warga miskin di Pandeglang 34.981 jiwa," kata Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang Deden Kuswan di Pandeglang, Kamis.
Pemkab Pandeglang terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk warga miskin, serta berupaya agar warga mendapatkan kartu jaminan kesehatan nasional (JKN).
Deden menyatakan, saat ini baru 690.000 dari 1,3 juta jiwa warga Kabupaten Pandeglang yang telah memiliki kartu jaminan kesehatan nasional (JKN).
Namun demikian, kata dia, warga yang belum memiliki kartu JKN masih bisa berobat secara gratis, baik dengan mengurus kartu keterangan tidak mampu, ataupun mengurus BPJS.
Terkait dengan pelayanan kesehatan, menurut dia secara bertahap terus ditingkatkan, dan Pemkab Pandeglang berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pemkab Pandeglang juga terus meningkatkan sarana dan prasana kesehatan. Sampai saat ini telah memiliki sembilan unit Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Perawatan, satu RSUD, 35 Puskesmas serta Puskesmas Pembantu.
"Kalau sarana sudah cukup, yang kurang tenaga dokter, dan secara bertahap akan diupayakan ada penambahan," katanya.
Saat ini, lanjut dia, dokter di Kabupaten Pandeglang 47 orang. Setiap tahun mengajukan bantuan pada Kementerian Kesehatan, serta pengajuan rekrutmen melalui penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS).
"Sebenarnya meski terjadi kekurangan tapi pelayanan kesehatan bisa tetap maksimal, dan pada setiap Puskesmas juga diupayakan ada kunjungan dokter," ujarnya.
Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi menyatakan akan mengupayakan melakukan penambahan tenaga kesehatan, termasuk dokter, guna mengoptimalkan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
"Kita ingin derajat kesehatan masyarakat terus meningkat, dan ini perlu didukung sarana dan prasarana memadai serta tenaga kesehatan yang cukup," ujarnya.