Tangerang (AntaraBanten) - Pertumbuhan kendaraan jenis sepeda motor di Indonesia dengan pelebaran jalan yang dilakukan pemerintah tidak sebanding sehingga menimbulkan kemacetan setiap harinya.
Kasubdit Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas, AKBP Warsinem di Tangerang, Kamis, mengatakan, setiap harinya ada enam ribu sepeda motor baru.
Sementara itu, pembangunan atau pelebaran jalan yang dilakukan pemerintah, hanya 0,01 persen dari total kendaraan yang muncul.
"Maka itu, tak heran bila sekarang ini kemacetan semakin parah dan muncul titik macet baru," ujar Warsinem.
Oleh karena itu, Kepolisian berharap agar pembangunan atau pelebaran jalan bisa segera terealisasi. Begitu pula dengan penyediaan transportasi massal seperti Kereta Api.
"Petugas terus mencari cara untuk melakukan rekayasa lalu lintas dalam mengatasi kemacetan yang kini jalan tol pun ikut macet," ujarnya.
Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Mohammad Masykur, mengatakan, penjualan sepeda motor setiap tahunnya alami peningkatan apalagi ada produk baru Yamaha seperti MAX, Mio M3 125 dan All New Soul GT.
Untuk NMAX dalam sebulan mampu memproduksi 2.400 unit, lalu Mio M3 125 sebanyak 40 ribu unit dan All New Soul GT sebanyak 15 ribu unit.
Tak hanya para pekerja saja sebagai target pasar tetapi juga motor dengan teknologi blue core menjamah pelajar dan mahasiswa.
"Misalnya saja untuk Mio M3 yang paling laku di pasaran. Walaupun pada semester kedua tahun ini, kita akan menjual produk ke Eropa untuk NMAX," tegasnya.
Ketua Road Safety Association (RSA) Ivan Virnanda mengatakan, angka kecelakaan pengendara sepeda motor alami peningkatan bahkan untuk jenis kelamin perempuan.
Berdasarkan data yang dihimpun, pada tahun 2013 hingga 2014, 49,5 persen kecelekaan sepeda motor terjadi pada pengendara wanita.
Maka itu, pihaknya meminta kepada pengendara lebih menaati aturan yang berlaku seperti tidak melawan arus. "Saat ini, kondisi melawan arus banyak sekali terjadi dan telah menjadi hal biasa. Ini adalah awal dari terjadinya kecelakaan," ujarnya.