Tangerang (AntaraBanten) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri memulangkan pelajar dari Kota Tarim, Yaman, terkait konflik di negara tersebut.
Muhammad Iqbal selaku Dir Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri di Bandara Soekarno - Hatta saat menyambut kedatangan WNI, Selasa, mengatakan dari 2.000 WNI yang telah dievakuasi, 1.379 telah dipulangkan ke tanah air.
Ia mengatakan, Tim evakuasi Kemenlu masih menemui kesulitan untuk menjangkau WNI yang terjebak di Kota Adden.
Kemenlu pun telah berkoordinasi dengan Palang Merah Internasional untuk membantu mengeluarkan WNI dari Kota Adden dan selanjutnya di pulangkan ke tanah air.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri pada hari ini telah berhasil memulangkan 370 pelajar dari Kota Tarim, Yaman.
Pemulangan seluruh pelajar tersebut dilakukan dengan menggunakan sebuah pesawat sewa salah satu maskapai yang melakukan penerbangan khusus.
Dikatakannya, meski di Kota Tarim tidak ada kontak senjata tetapi Pemerintah harus melakukan evakuasi sebagai bentuk perlindungan.
"Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya perluasan peperangan dan memberikan keamanan bagi WNI," ujarnya.
Mengenai kelanjutan pendidikan para pelajar yang telah di evakuasi, ia mengatakan bila pemerintah telah berkoordinasi dengan pihak sekolah serta kampus di Yaman agar menerima kembali pelajar Indonesia.
"Jadi bila di Yaman sudah tidak ada konflik, maka pelajar bisa kembali ke sekolah masing - masing dan tetap diterima karena pemerintah sudah berkoordinasi," ujarnya.
Nur Ahlami Mubaroq, seorang pelajar mengatakan telah menetap selama setahun di Yaman dan kembali bila kondisinya sudah aman.
"Untuk keamanan, maka saya ikut untuk dipulangkan ke tanah air tetapi akan kembali menempuh pendidikan di Yaman bila sudah aman," katanya.