Batik Baduy Hadir Pada Pameran MTQ Banten
Jumat, 20 Maret 2015 10:00 WIB
Lebak (AntaraBanten) - Baju batik suku Baduy pedalaman Kabupaten Lebak dihadirkan pada pameran Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) XII Provinsi Banten di GOR Pasir Ona Rangkasbitung.
"Sudah dua hari banyak pengunjung membeli produk kerajinan kami," kata Ahmad, warga Baduy saat ditemui di Stan Pameran MTQ XII Banten, di Lebak, Kamis.
Ia mengatakan, MTQ tingkat Banten selalu hadir untuk mempromosikan produk kerajinan khas Baduy.
Produk kerajinan itu antara lain berup selendang, kain tenun, baju batik, tas koja, baju, kaos dan pernak - pernik.
Selain itu juga minuman labeur jahe untuk penyembuhan masuk angin.
Semua produk kerajinan itu melalui perajin yang berkembang di kawasan Baduy hingga mencapai puluhan usaha kecil dan menengah (UMK).
Selama ini, kebanyakan pengunjung yang membeli produk Baduy dari kalangan masyarakat, aparat sipil negara (ASN) dan pelajar.
Bahkan, pakaian batik laku keras sehari sebelum pembukaan MTQ karena ASN Lebak diwajibkan menggunakan pakaian batik dan lomar Baduy.
Namun, saat ini juga banyak pengunjung, selain membeli batik juga kain tenun, kaos, dan pernak-pernik.
"Kami menilai MTQ tahun ini lebih ramai dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.
Menurut dia, pengunjung mencintai produk-produk Baduy karena selain alami juga dominan warna biru dan hitam, seperti pakaian batik, sarung, salendang, dan tas koja untuk oleh-oleh.
"Kami merasa terbantu dengan adanya pameran MTQ karena produknya laku keras," ujarnya.
Ahmad menyebutkan, harga produk kerajinan Baduy, yakni sarung kecil Rp65.000, baju Rp70.000, selendang Rp250.000, tas koja Rp25.000, kopiah Rp15.000, pernak-pernik dari harga Rp15.000 hingga Rp25.000.
Selain itu, juga produk minuman labeur jahe dan gula aren dijual Rp30.000 per botol dan madu Rp40.000 per botol.
"Kami menjual produk-produk kerajinan Baduy relatif murah dan terjangkau kalangan masyarakat," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi, mengatakan pihaknya terus mendorong usaha kerajinan Baduy dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mereka.
Pemerintah daerah mempromosikan dan memperkenalkan kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan pameran,termasuk penyelengaraan MTQ.
Sebab saat ini jiwa kewirausahaan warga Baduy cukup tinggi sehingga tidak begitu sulit untuk dibina juga pemasarannya.
"Kami terus membina produk Baduy agar berkembang juga dapat meningkatkan ekonomi," katanya.