Serang (AntaraBanten) - Polda Banten mewaspadai perkembangan orang-orang yang diduga sebagai anggota "Islamic State of Iraq and Syria" atau ISIS, terutama dua daerah, yakni Pandeglang dan Lebak.
Kapolda Banten Brigjen Pol M Zulkaranin di Serang, Senin mengatakan pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap akitvitas orang-orang yang diduga sebagai anggota ISIS di Pandeglang dan Lebak. Sebab, berdasarkan hasil pemantauan dan investigasi yang dilakukan jajarannya, ada orang-orang yang diduga sebagai anggota ISIS di dua daerah tersebut.
"Ini terus berkembang, laporan terakhir yang kami terima ada sekitar 65 orang. Kami belum bisa melakukan tindakan apapun, karena ini kaitannya dengan paham. Kalau ada tindakan pelanggaran hukum, tentu kami juga akan bertindak," kata Kapolda Banten usai halalbihalal bersama seribuan lebih ulama, kiai dan para santri di Mesjid Al-Bantani di Serang.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi terus berkembangnya paham dan ajaran ISIS tersebut di Banten, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat terutama kalangan ulama untuk memberikan pemahaman tentang ajaran agama Islam yang benar untuk menangkal paham tersebut.
"Ini bagian dari implementasi upaya kami mengajak semua elemen masyarakat untuk mengantisipasi perkembangan ISIS. Ini awal kegiatan kami, nanti disampaikan ke ponpes yang ada di Banten," kata Kapolda.
Menurutnya, pihaknya tidak hanya bergerak di atas, tapi juga melalui babinkamtibmas dan babinsa bersama tokoh ulama akan turun ke bawah atau ke masyarakat.
Ia mengatakan, untuk mencegah masuknya paham tersebut harus dilakukan melalui pencerahan dan pendidikan keagamaan yang benar kepada masyarakat. Sebab, paham ini tidak bisa ditindak secara hukum kecuali dengan edukatif dan pencerahan terkait ajaran Islam yang "rahmatan lil alamin".
"Apabila ada hal-hal yang bertentangan dengan hukum akan kami tindak, tapi paham tidak bisa ditindak sembarangan, sama dengan terorisme," katanya.
Sementara itu Ketua MUI Banten KH AM Romly mengatakan untuk mengantisipasi berkembangnya ISIS di Banten pihaknya sudah bertemu ormas-ormas Islam, untuk menyampaikan bahwa ajaran dan paham ISIS bertentangan dengan Islam. Pihaknya juga bersama ormas Islam dan tokoh masyarakat Banten sudah menyampaikan pernyataan sikap menolak ISIS.
"Kami akan terus berupaya memberikan pencerahan mengenai ajaran Islam yang benar, berdiskusi dan menyampaikan melalui 'pintu-pintu' khutbah Jumat, majelis taklim dan pesantren-pesantren melalui Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP)," kata Romly.
Ribuan masyarakat Banten yang terdiri dari para ulama, kyai dan pimpinan pondok pesantren serta para santri, menghadiri acara silaturahmi ulama dan umara (pemerintah) di Mesjid Raya Al-Bantani Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), di Serang, Senin.
Silaturahmi ulama dan umara yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Banten bekerja sama denga Polda Banten dihadiri Pelaksana Tugas Gubernur Banten Rano Karno, Kapolda Banten Brigjen Pol M Zulkarnain, Ketua DPRD Banten Aeng Haerudin, Bupati Serang Taufik Nuriman, serta unsur perwakilan Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), MUI dan pejabat Provinsi Banten.
Dalam silaturahmi ulama dan umara di Provinsi Banten tersebut, diisi dengan tausiyah oleh Habib Soleh Al-Jupri, salah seorang pengasuh pondok pesantren di Solo.