Tangerang, (Antara) - SMK Muhammadiyah-2 Tangerang Selatan, Banten, mengalami kerugian mencapai RP160 juta akibat perampokan 30 unit CPU komputer.
"Untuk total kerugian dari kejadian perampokan tersebut diperkirakan mencapai 160 juta," kata Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah-2 Tangerang Selatan, Ai Yulia di Tangerang, Kamis.
Dijelaskannya, 30 unit CPU komputer, 15 tv monitor dan satu proyektor yang diambil oleh perampok, seluruhnya masih belum lunas atau kredit.
Sehingga, pihaknya masih akan terus membayar untuk melunasinya meskipun saat ini seluruh barang telah hilang dicuri perampok.
"Barang - barang yang dicuri masih dalam kredit. Tetapi sekarang hilang semua. Terpaksa kita tetap bayar untuk lunasi meski kena musibah," ujarnya.
Sementara itu, SMK Muhammadiyah 2 Tangerang Selatan yang beroperasi sejak tahun 2003, memiliki 250 siswa dengan tiga jurusan akuntansi, otomotif dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Sedangkan perangkat komputer, dipakai sebagian besar oleh siswa Teknik Komputer dan Jaringan. Dengan kondisi seperti ini, maka sekolah akan melakukan perubahan praktik belajar.
Arifal, guru Teknik Komputer dan Jaringan, menuturkan, pihaknya hingga kini masih belum memutuskan untuk melakukan langkah ke depannya.
Sebab, perlu adanya pembahasan bersama. Karena, hampir seluruh CPU dicuri dan layar monitor. Sehingga, kegiatan belajar mengajar siswa pun akan terganggu.
"Kalau perubahan jadwal praktek sudah pasti. Sebab, sudah tidak ada lagi komputer yang dapat dipakai. Namun, kita akan bahas bersama," ujarnya.
Perlu diketahui, Sebanyak 30 unit komputer, 15 tv monitor dan satu unit proyektor milik SMK Muhammadiyah 2 Tangerang Selatan, digondol maling.
Seluruh casing CPU yang dirampok, ditinggal di bagian belakang sekolah. Perampok hanya mengambil procesor atau perangkat lunak saja.
Dari hasil pengamatan, kawanan rampok memanjat tembok menggunakan sebuah bangku sekolah yang masih tertinggal dilokasi. Setelah itu, perampok membobol pintu ruangan lab komputer meskipun telah dipasangi teralis.
Adapun diketahuinya kejadian perampokan pada pukul 07.30 WIB oleh guru - guru. Saat memeriksa ruangan, ternyata lab komputer sudah dibobol.
Kejadian terjadi saat office Boy yang bernama Basuni, sedang pulang ke rumahnya pada pukul 18.00 WIB hingga 23.00 WIB. Dalam durasi waktu tersebut, peristiwa tersebut terjadi.
SMK Muhammadiyah Rugi RP160 Juta Akibat Perampokan
Kamis, 8 Mei 2014 17:49 WIB