Serang (ANTARA) - Lummo (awalnya BukuKas) perusahaan rintisan dibidang Direct To Consumer (D2C) meluncurkan toko daring LummoShop untuk menciptakan peluang usaha bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Melalui LummoShop, kata Krishnan Menon, CEO dan Founder Lummo dalam keterangan tertulis, Sabtu, pengusaha dapat melakukan hubungan bisnis secara langsung (D2C) seperti chat commerce, integrasi katalog, custom domain, manajemen toko multiplatform, fitur personalisasi untuk branding bisnis, dan beragam inovasi lainnya.
Baca juga: TP-Link terjun ke Internet Service Providers melalui Aginet
Fitur manajemen toko multi platform yang ada di LummoSHOP memudahkan UMKM untuk mengelola semua pesanan pelanggan mereka dari beberapa platform belanja sekaligus dan menjadikan LummoSHOP pusat pengelolaan operasional bisnis online mereka.
LummoSHOP juga membantu UMKM untuk membuat situs web resmi tokonya sehingga mereka dapat membangun merek dan identitas unik bisnis onlinenya.
"Dengan pendekatan D2C yang dimiliki LummoSHOP, UMKM dapat memanfaatkan solusi teknologi seperti mengakses riwayat pembelian, pengelolaan basis pelanggan, serta analitik lainnya yang penting untuk membangun dan mengembangkan basis pelanggan yang kuat, tanpa adanya halangan dari pihak ketiga," kata Krishnan.
LummoShop sendiri awalnya dikenal dengan sebutan Tokko, salah satu produk unggulan Lummo yang kemudian melakukan rebranding untuk memperkuat posisinya sampai saat ini.
Hadirnya LummoShop diharapkan dapat memaksimalkan peluang bagi para pelaku penjualan daring.
Lummo sebelumnya telah memperoleh investasi seri C senilai 80 juta dolar AS yang dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India.
Investor teknologi dan e-commerce global lainnya yang juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini adalah CapitalG, dana pertumbuhan independen dari perusahaan induk Google, Alphabet; CEO NuvemShop Santiago Sosa; dan mantan CEO Lazada Max Bittner.
Pemerintah memproyeksikan potensi nilai ekonomi digital bisa menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Pada tahun 2025 berdasarkan data dari Google dan Temasek, nilai ekonomi digital di Indonesia bisa mencapai Rp1.700 triliun.
Tentunya hal ini menjadi peluang khususnya bagi penyedia platform digital untuk memanfaatkan potensi tersebut.
Data memperlihatkan transaksi e-commerce UMKM mampu memberi sumbangan Rp 186,8 triliun pada semester I tahun 2021.
Lummo luncurkan peluang usaha berbasis daring
Sabtu, 22 Januari 2022 15:33 WIB
Lummo sebelumnya telah memperoleh investasi seri C senilai 80 juta dolar AS yang dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India