Serang, (Antaranews) - Sebuah kapal nelayan pencari ikan tenggelam di Perairan Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Banten, pada Minggu (19/1) dini hari, delapan penumpang dinyatakan selamat, namun kapal hancur diterjang ombak.
Sekretaris Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokwasmas) Anugerah Mandiri Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Herman Daeng Paruka di Serang, Senin, membenarkan bahwa tenggelamnya kapal nelayan yang diketahui asal Cirebon itu terjadi saat akan pulang ke rumah seusai mencari ikan di Perairan Teluk Banten.
"Benar kami mendapatkan informasi kapal nelayan yang tenggelam di perairan pulau Tunda. Berdasarkan informasi ada delapan orang nelayan di kapal tersebut dan semuanya selamat, sementara perahunya hancur," kata Herman.
Herman mengatakan penyebab tenggelamnya kapal nelayan berukuran standar itu lantaran terjangan ombak di Perairan Teluk Banten yang cukup tinggi.
"Sepertinya terkena ombak tinggi, karena sebelumnya juga ada informasi dari pihak cuaca bahwa ombak di perairan teluk Banten mencapai tiga meter," tuturnya.
Korban yang selamat itu sudah dievakuasi ke rumah-rumah warga. Sedangkan kapal nelayan sudah hancur dan tenggelam.
"Saya belum tahu apakah ada evakuasi kapal dari pihak terkait. Tapi untuk para nelayan selamat sudah dievakuasi ke rumah terdekat warga di pulau Tunda," ujarnya.
Salah satu nelayan Karangantu, Kecamatan Kasemen, Koat Serang, Muhammad Suganda, mengatakan kapal nelayan bernama Tantrang asal Brebes Cirebon itu tenggelam disebabkan cuaca buruk mengalami kerusakan.
"Iya benar saat ini kapalnya memang sudah tenggelam. Belum diketahui sudah dievakuasi atau belum. Namun yang pasti para nelayannya sih selamat dan sudah dievakuasi," ujarnya.
Suganda menambahkan bahwa cuaca buruk yang sudah terjadi selama satu bulan terakhir, ratusan nelayan di Karangantu tidak melaut. Untuk saat ini mereka banyak juga beralih profesi sampai cuaca kembali normal.
"Jumlah nelayan yang menggunakan kapal di bawah 30 GT itu ada ratusan, sudah sebulan tidak melaut karena cuaca buruk. Mereka saat ini terpaksa beralih profesi menjadi kuli panggul maupun lainnya," tuturnya.
Kapal Nelayan Tenggelam Di Perairan Banten
Senin, 20 Januari 2014 20:17 WIB