Jakarta (ANTARA) - Founder dan Executive Chairman MarkPlus, Inc., Hermawan Kertajaya mengatakan teknologi dan manusia menjadi kunci penting untuk mengembangkan pariwisata ke depan melalui konsep Tourism 5.0.
"Investasi jangan menunggu PPKM berakhir, bahkan ramalan saya PPKM masih akan ada sampai Desember 2021," kata Hermawan di Jakarta, Rabu, saat berbicara dalam webinar bertajuk "Planet Tourism Indonesia (PTI).
Webinar yang diselenggarakan tanggal 22 dan 23 September 2021 menampilkan sejumlah narasumber yakni Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. (Menteri Kemenparekraf Republik Indonesia), Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, M.Si. (Wakil Gubernur Bali), Hermawan Kartajaya (Founder & Chairman MarkPlus, Inc.), Zulkieflimansyah (Gubernur Nusa Tenggara Barat), dan Nia Niscaya (Wakil Bidang Pemasaran Kemenparekraf).
Hermawan memperkirakan tahun 2022 Indonesia bakal masuk masa endemi COVID-19, lantas 2023 dan 2024 masuk era reform dan akhirnya bangkit menuju target pembangunan berkelanjutan (SDG) 2030.
Kondisi demikian tidak dialami Indonesia saja, tetapi juga negara di dunia mengalami hal yang sama akan memasuki masa endemi di tahun 2022 setelah pandemi yang berlangsung sejak 2020 lalu.
Hermawan menyatakan dalam mendukung pariwisata berkelanjutan di era endemik, Tourism 5.0 menjadi solusi yang harus diterapkan. Konsep ini dikenalkannya pada pembukaan PTI 2021 melalui penggabungan dua aspek penting yaitu teknologi dan manusia..
“Tourism itu driver yang harus kita kendalikan karena kita menguasai data tourist, aplikasinya teknologi dan manusia," ujar Hermawan.
Dari segi bisnis, menanggapi fenomena endemik pihaknya menilai pemangku kepentingan yang bergerak di dunia pariwisata harus mampu beradaptasi dengan Tourism 5.0. melalui strategi OMNI Channel yaitu, kolaborasi pemasaran di kanal offline dan online.
Dengan strategi OMNI Channel, perusahaan akan lebih lincah menghadapi dinamika pasar yang fluktuatif dan sarat perubahan. Tak heran, banyak perusahaan berhasil mencapai jajaran kapitalisasi tertinggi karena mampu menyeimbangkan kebutuhan aktivitas pemasaran tourism-nya di ranah online dan juga offline.
“OMNI itu seamless online offline, jadi bukan offline dicampur online, tapi seamless.”
Begitu juga dalam menyambut The New Era of Sustainable Tourism, Hermawan menilai perusahaan perlu menerapkan lima aspek OMNI Channel, diantaranya adalah; pertama, Data-driven marketing, aktivitas marketing berbasis data yang real time sehingga tidak ada gap waktu yang lebar antara pengumpulan data dengan pengambilan keputusan.
Teknologi ini diterapkan oleh Airbnb yang menggunakan Datadog untuk membuat keputusan berdasarkan data.
“Tidak ada manusia bisa mengolah data seperti itu, data driven itu serahkan kepada AI. Airbnb contoh yang hebat., ujar Hermawan.
Kedua adalah Predictive Marketing yang memanfaatkan kekuatan analitik untuk memprediksi hasil seperti yang diaplikasi oleh Mabrian Technologies.
“Data information dan knowledge serahkan ke mesin, tetapi kemudian insight wisdom nya harus manusia.”, ujar Hermawan.
Ketiga adalah Contextual marketing, teknologi berperan membantu melakukan personalisasi dan kustomisasi produk dan layanan sesuai dengan profil pelanggan seperti yang diterapkan oleh Switzerland Tourism. Selanjutnya yaitu augmented marketing yang diterapkan Singapore Tourism Board dan Agile marketing yang mengacu pada mindset, seperti kampanye yang dilakukan oleh Booking.com.
Hal ini diungkapkan pula pada buku Marketing 5.0 karya Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan yang telah diterjemahkan ke 15 bahasa. Dalam buku ini dibahas bagaimana perusahaan bisa mengkombinasikan dua kekuatan, yakni kekuatan human dan ditopang oleh teknologi seperti mesin dengan artificial intelligence (AI) yang disebut sebagai The Bionics.
“Pariwisata merupakan penggerak yang harus kita kendalikan karena kita yang mengontrol data wisata, penerapannya pada teknologi dan manusia,” ujar Hermawan.
Animo masyarakat untuk kembali membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kembali menghadapi ketidakpastian pada Juli 2021. Hal ini seiring dengan kebijakan pemerintah untuk memperketat pembatasan sosial dengan label PPKM Level 1-4 sebagai tanggapan atas catatan jumlah kasus harian COVID-19 yang melebihi 50.000 hasil tes positif per hari. Kebijakan ini menimbulkan potensi gagalnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2021. Bali khususnya, pulau yang bergantung pada pariwisata dan ekonomi kreatif sedang dalam masalah. Ditargetkan akan dibuka kembali pada Juli atau Agustus 2021, belakangan ini lonjakan kasus baru yang kian meninggi membuat pemerintah memutuskan untuk menunda rencana tersebut.
Lantas para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif perlu membentuk inisiatif baru untuk mampu bertahan di masa krisis. Tak terhenti pada upaya penanganan saja, urgensi pertahanan sektor ekonomi dalam masa ini dinilai harus menimbang sisi keberlanjutan sebagai pendorong masa depan perekonomian.
Mengusung 4 pilar pariwisata berkelanjutan oleh Global Sustainable Tourism Council yaitu manajemen keberlanjutan, sosial dan ekonomi, budaya, dan lingkungan, MarkPlus, Inc. mengangkat pilar kedua GSTC yaitu sosial dan ekonomi untuk menjadi fokus diskusi Planet Tourism Indonesia 2021.
Diskusi pada sesi panel discussion PTI 2021 akan membahas pemahaman pariwisata berkelanjutan sebagai kunci utama untuk memulihkan perekonomian Indonesia dalam menyambut “The New Era of Responsible Tourism”.
Sambutan lainnya juga disampaikan oleh Tantowi Yahya selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru yang menyampaikan strategi pemerintahan Selandia Baru mengubah krisis menjadi peluang kedepan seperti konsolidasi internal, meningkatkan pariwisata dalam negeri, dan kesuksesan dalam menekan angka virus COVID
-19.
Setelah sukses diselenggarakan secara online di tahun 2020 yang mencapai 750 partisipan dengan 3 agenda utama, yaitu: seminar sessions, awarding, networking dan travel exhibition, tahun ini Planet Tourism Indonesia (PTI) akan diselenggarakan kembali secara OMNI dengan beragam topik panel discussions seperti Driving Local Economies at 4 Super Priority Tourist Destination, Partnership for Sustainable Tourism Development Perspective from Donors, BUMN, and insights Between PoltekPar and Village Tourist Destination, smart tourism, environmental sustainability, tourism villages sustainability dan berbagai topik dari special speech dan sesi-sesi breakout.
Tak hanya disklusi ekslusifnya, Planet Tourism Indonesia 2021 yang dihadiri lebih dari 500 pendaftar akan dimeriahkan dengan penganugerahan bergengsi Branding Campaign Award for Sustainable Destinations 2021, Tourism and Creative Campaign Award 2021, Entrepreneurial Destination Award 2021, Declaration Sustainable Destination Commitment 2023, serta cultural performance yang mengangkat kebudayaan Indonesia.
Penganugerahaan Branding Campaign Award for Sustainable Destinations 2021 yang telah diumumkan di hari pertama diadakan sebagai bentuk dorongan kepada para pemenang Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) yang telah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dalam beberapa tahun terakhir agar lebih dikenal masyarakat Indonesia sebagai destinasi yang telah menerapkan prinsip-prinsip sustainable destination.
Agenda ini akan dilaksanakan selama 2 hari dengan fokus diskusi hari pertama mengenai Tourism and Creative Economy Transformation dan hari kedua Sustainable Development and Inclusive Recovery. MarkPlus, Inc. membuka kesempatan bagi publik untuk berpartisipasi dalam acara ini yang akan disiarkan secara langsung secara virtual melalui kanal Zoom.
Hermawan: Teknologi dan manusia jadi kunci kembangkan wisata
Rabu, 22 September 2021 21:59 WIB
Dalam mendukung pariwisata berkelanjutan di era endemik, Tourism 5.0 menjadi solusi yang harus diterapkan. Konsep ini dikenalkannya pada pembukaan PTI 2021 melalui penggabungan dua aspek penting yaitu teknologi dan manusia..