IPM Lebak Naik 15 Poin
Selasa, 12 Juni 2012 13:59 WIB
Lebak (ANTARABanten) - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lebak, Banten, tahun 2012 mengalami kenaikan 15 poin dari 67,45 menjadi 67,67 poin dan pemerintah daerah terus bekerja keras untuk meningkatkan berbagai program pembangunan guna kesejahteraan masyarakat.
"Dengan naiknya anggaran itu diharapkan dapat menyumbangkan kontribusi pada pencapaian IPM secara nasional," kata Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak, Asep Aeda Rusman di Rangkasbitung, Senin.
Meskipun kenaikan IPM relatif kecil, tapi program pemerintah daerah dinilai berhasil dalam pemberdayaan masyarakat.
Pemerintah daerah tahun ke tahun terus meningkatkan anggaran pendidikan, kesehatan, pertanian dan pemberdayaan ekonomi.
Peningkatan anggaran tersebut guna mendorong pencapaian angka IPM secara maksimal.
Namun, kata dia, pihaknya hingga kini belum mencapai angka tersebut akibat rendahnya sumber daya manusia (SDM).
"Karena itu, kami berharap masyarakat ikut partisipasi guna mendukung program pemerintah yang pada akhirnya bisa meningkatkan IPM," ujarnya.
Ia menyebutkan, saat ini IPM Lebak secara akumulasi naik dari 67,45 menjadi 67,67 poin dari sektor pendidikan mencapai 76,94 poin dari sebelumnya 76,86 poin.
Begitu pula sektor kesehatan naik dari sebelumnya 63,68 menjadi 63,80 poin.
Sedangkan, bidang ekonomi sebelumnya 61,82 menjadi 62,27 poin.
"Kami menargetkan ketiga sektor itu ke depan mendapat perhatian serius pemerintah daerah agar pencapaianya IPM naik," katanya.
Asep menyebutkan, sektor kesehatan akan menjadi skala prioritas utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Lebak, kata dia, akan memfokuskan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) untuk menaikkan usia harapan hidup.
Selain itu juga lembaga perekonomian akan mendapat bantuan modal dan pembinaan, karena sektor itu berimplikasi terhadap peningkatan daya beli masyarakat.
Dengan demikian, kata Asep, diharapkan daya beli masyarakat Kabupaten Lebak mengalami peningkatan, yang pada akhirnya bisa mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran. "Saya kira peningkatan IPM sangat penting karena sebagai parameter keberhasilan pembangunan daerah," ujarnya menjelaskan.