Jakarta (ANTARA) - Masjid Al Aqsha Delatinos di kawasan BSD pada Idul Adha 2021 kembali mencetak rekor dengan memotong 127 hewan qurban yang terdiri dari 67 sapi serta 60 kambing/domba.
"Alhamdulillah, kami tidak menduga, dalam situasi seperti ini, semangat berqurban masih sangat tinggi di kalangan jamaah," kata Abu Humaira, Ketua DKM Al Aqsha Delatinos BSD dalam keterangan tertulis, Jumat.
Apa yang dirasakan Abu Humaira itu ada benarnya, karena dalam situasi PPKM Darurat, sejak awal diperkirakan perolehan hewan qurban akan sedikit terkendala. Namun ternyata tidak, rasa membantu jamaah makin tinggi.
"Bisa serupa tahun lalu saja sudah bagus, tapi kenyataannya tambah dan tambah terus, sampai-sampai kita harus membatasi. Jika tidak bisa naik terus," ujar Abu Humaira.
Di sisi lain, panitia yang terlibat dalam kurban kali ini juga menjalani pemeriksaan ketat. Tidak semua bisa turut serta karena harus lolos dari screening negatif Covid-19.
"Lebih ketat dari tahun lalu, kami benar-benar ketat. Semua pekerja dan panitia yang terlibat harus swab dulu di klinik Al Aqsha," katanya.
Agar semua tertangani dengan baik, karena masa PPKM Darurat, Panitia Qurban juga mengurangi pekerja pemotongan agar tidak timbul kerumunan. Mereka juga harus memiliki lisensi MUI dalam memotong hewan kurban.
Untuk mempermudah penanganan hewan kurban, panitia juga memutakhirkan alat, diantaranya menggunakan gergaji mesin untuk memotong karkas dan menyiapkan container refrigerator 20 feet (kulkas container).
"Karena kita juga nggak bisa menyerahkan ke RPH (rumah potong hewan) karena jumlahnya banyak, sehingga kita potong sendiri dan kita awasi mutu serta kita atur kecepatan potongnya. Sehingga selama hari tasriq semua sudah sampai ke mustahiq (penerima daging qurban)," tambahnya.
Alat perebah sapi yang tahun lalu masih manual, saat ini juga sudah dilengkapi hidrolik, sehingga lebih efisien. Meskipun alat ini dikhususkan untuk memotong sapi berbobot 400 kg ke atas.
"Dalam situasi seperti ini, sudah menjadi kewajiban kita untuk menyiapkan ini semuanya (kulkas container), karena yang kita inginkan adalah pemotongan yang efisien dan daging berkualitas sampai pada mustahiq," kata Surya Sidharta anggota dewan Pembina DKM.
Untuk kurban tahun ini, DKM Al Aqsha memang melakukan improvement besar-besaran, karena sapi sebanyak itu dengan bobot rata-rata 400-600 kg diperlukan pemotongan yang bersih dan cepat, tapi dilakukan dengan tenaga yang minimal karena prokes yang perlu dijaga.
Untuk semua yang terlibat dalam proses pemotongan, mereka di swab antigen oleh Aqsha Klinik. Dan beberapa titik pemotongan, dibuat perimeter yang tak bisa ditembus oleh orang yang tak bertanda.
"Menjaga prokes agar tak banyak orang berkumpul, sementara sebegitu banyak hewan kurban memang tantangan tersendiri. Termasuk muqorib yang hanya boleh menyaksikan qurban via zoom, mereka tidak boleh datang," kata Abu Humaira.
Setelah itu sekitar 2.500 kantong daging yang dihasilkan tidak boleh diambil ke masjid. "Kami meletakkan di simpul-simpul penjemputan tersendiri," Kata Yayan Mulyana, Sekretaris DKM Al Aqsha.
Daging kurban selain dibagikan kepada sub sistem pendukung kehidupan di Delatinos, mulai dari penyapu jalan driver, serta sekuriti dan pembantu rumah tangga.
"Juga masjid dan mushalla di sekitar masjid yang tak menyelenggarakan qurban,” kata Yayan lagi.
Ada juga yang dikirim ke pondok pesantren, yayasan yatim piatu dan desa-desa tertinggal sampai ke wilayah Bogor, tempat yang tak bisa diakses oleh mobil.
Untuk daging yang dikirim keluar, semua sudah disembelih ke masjid. Sejak awal DKM memang punya prinsip bahwa penyembelihan harus dilakukan di masjid, tidak ada hewan kurban hidup yang keluar dari masjid setelah diserahkan muqorib kepada DKM.
"Semua harus terpotong disini. Kalau tidak, bisa menimbulkan fitnah," tambah Yayan menegaskan.
Potong 67 sapi dan 60 kambing, DKM Al Aqsha BSD siapkan kulkas kontainer
Jumat, 23 Juli 2021 17:14 WIB
Panitia yang terlibat dalam kurban kali ini juga menjalani pemeriksaan ketat. Tidak semua bisa turut serta karena harus lolos dari screening negatif Covid-19.